Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DI tengah pandemi covid-19 yang masih melanda tanah air, lima bank anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) menyatakan optimistis mampu mencapai target realisasi penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Meski demikian, bank-bank tersebut meminta pengelola dana FLPP, yakni Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP)-Kementerian PUPR untuk melakukan beberapa kebijakan relaksasi merespons situasi pandemi covid-19 sekarang ini.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan via video conference antara PPDPP dan sejumlah bank pelaksana anggota Himbara yaitu BTN, BTN Syariah, BNI, BRI dan Mandiri pada Selasa (28/4) lalu.
"Kami tetap optimistis target akan tercapai. Kami berharap Kementerian PUPR segera menerbitkan ketentuan relaksasi terkait covid 19 agar bank pelaksana dapat menentukan strategi ke depan,” ujar Head of Subsidized Mortgage Lending Division BTN, Mochamad Yut Penta, dalam rilis yang dikirimkan PPDPP, Kamis (30/4).
Ia juga mengusulkan agar indikator penilaian pencapaian target penyaluran FLPP dapat disesuaikan dengan realisasi yang ada di perbankan.
Dalam kesempatan itu, kelima bank tersebut mengusulkan agar PPDPP dapat melakukan penyesuaian jadwal evaluasi terhadap bank pelaksana dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid 19. Di sisi lain, mereka mengaku akan semakin selektif memilih debitur.
"Dengan kondisi pandemi covid 19 ini kami lebih selektif lagi dalam menerima calon debitur FLPP. Kami mengutamakan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) dengan penghasilan yang tidak terkena dampak covid 19," kata Pemimpin Kelompok Divisi Penjualan Konsumer BNI, Dewi Julianti.
Dalam menanggapi itu, Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin mengatakan pada triwulan II-2020, PPDPP akan melihat kembali efektivitas kuota dana FLPP yang telah disebar di seluruh bank pelaksana.
"Bank yang memiliki kinerja lebih bagus berhak untuk mendapatkan peralihan kuota dari bank yang kinerjanya kurang bagus. Bulan Juni nanti kami akan melakukan penyesuaian kuota,” ujar Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin.
Pada 2020 PPDPP memiliki target 102.500 unit yang telah disebar kepada 10 bank umum nasional dan 30 BPD. Dalam melakukan penilaian dan evaluasi terhadap bank pelaksana, PPDPP melihat dari beberapa aspek, yaitu aspek kinerja realisasi dana FLPP (50%), aspek kinerja operasional bank (25%) dan aspek kinerja keuangan bank (25%).
Berdasarkan realisasi FLPP Rabu (29/4), BTN menyalurkan dana FLPP tertinggi sebanyak 26.154 unit. Disusul BNI sebanyak 4.120 unit, BTN Syariah 2.484 unit, BRI Syariah 1.712 unit, BJB 1.345 unit dan Bank Artha Graha 911 unit.
Saat ini PPDPP per 29 April 2020 pukul 13.54 WIB telah menyalurkan dana FLPP kepada masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 42.236 unit senilai Rp4,258 triliun. BTN menjadi bank dengan penyaluran tertinggi yaitu 66% dibandingkan dengan target kuota akhir tahun. Sedangkan jika dilihat dari target perencanaan hingga April 2020, BNI berada pada posisi tertinggi sebesar 109%.
Data Sistem KPR Subsidi (SiKasep) memperlihatkan bahwa data yang sedang dalam proses verifikasi bank sebank 56.461 calon debitur dengan jumlah yang mengakses aplikasi ini sebanyak 169.614 calon debitur dan baru 53.614 calon debitur yang dinyatakan lolos subsidi checking. (RO/X-12)
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Rumah subsidi dengan luas 18 meter memang menunjukkan niat negara dalam menjamin hak tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Target pasar dari pembangunan rusun tersebut adalah generasi milenial.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, melontarkan apresiasi sekaligus tantangan kepada para pengembang rumah subsidi.
Pesona Kahuripan (PK) Group telah sukses membangun tidak kurang dari 14 ribu unit hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),
Bank BTN Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 800 unit selama 2025.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyukseskan program perumahan nasional pemerintah.
Tahun ini, stok milik pengembang yang bekerja sama dengan BTN jika ditotal sudah mencapai 500 ribu unit lebih.
Dalam catatan BTN, saat ini terdapat lebih dari 38 ribu rumah yang sertifikatnya belum terselesaikan oleh developer. Rumah-rumah tersebut melibatkan 4.000 proyek.
BANK Tabungan Negara (BTN) menyusun skema pembiyaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja sektor informal. Seperti tukang cukur, ojek online, dan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved