Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
AGAR para pecinta buah durian atau yang dikenal dengan sebutan 'the King of Tropical Fruit' dapat tetap menikmati dan membeli buah tersebur selama masa pandemi Covid -19, Kementerian Pertanian (Kementan) membantu petani durian Nusantara dalam melakukan inovasi untuk pengembangan dan pemasarannya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Kementan, Yasid Taufik menegaskan pihaknya akan turut memfasilitasi petani agar bisa memasarkan produknya ditengah pandemi Covid-19.
"Jangan khawatir, masyarakat masih bisa mengonsumsi buah durian segar bahkan langsung dari petaninya. Bisa lewat jalur media online, pasar tani maupun startup yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Selain itu hilirisasi dalam bentuk olahan juga kita dorong,” ujar Yasid singkat.
Seperti halnya yang dilakukan Solihin, 46, petani sekaligus entrepreneur durian yang mengembangkan kebun agrowisata khusus durian di Dusun Pakis, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Kebun koleksi durian yang dinamai Likin Durian Agrotourism, atau dikenal dengan Durian Garden Likin tersebut didesain sebagai tempat khusus untuk menikmati durian, dengan nuansa yang lebih alami.
“Pengunjung bisa mendapatkan durian eksotik khas Banyuwangi langsung dari pohonnya dan menikmati dibawah pohonnya.
Di kebun ada sekitar 31 pohon durian yang telah berusia di atas 50 tahun,” ujar Solihin saat dihubungi, Selasa (28/4).
Solihin mengatakan bahwa ketika pandemic Covid-19 ini kunjungan langsung wisatawan ke kebun duriannya mengalami penurunan tajam. Untuk mensiasatinya, Pak Likin kini mulai memasarkan duriannya melalui layanan online delivery order atau pesan antar.
Apa yang dilakukan Likin selaras dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). SYL meminta inovasi pemasaran komoditas pertanian dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas yang dipasarkan.
“Biasanya kalau kondisi normal per hari bisa datang 1.000 orang, sepi-sepinya ya 300 orang. Tapi gara-gara Covid-19 ini jauh berkurang lagi, hanya pengunjung lokal aja yang datang,” ujar Likin.
Tidak patah semangat, Likin mencoba menawarkan durian Banyuwangi melalui jejaring media seperti grup-grup Whatsap dan media sosial. Ternyata respons pasar diakuinya cukup menggembirakan.
“Tiap hari saya mengirimkan paket durian 100 hingga 200 kilogram ke berbagai daerah antara lain Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan, Bandung bahkan sampai Papua,” ungkapnya.
Menurut Likin, dirinya berupaya menjaga kualitas durian yang dijualnya sehingga tidak sembarangan memilih jasa pengiriman.
“Durian yang saya jual rata-rata jatohan pohon. Sementara pengiriman hanya menggunakan jasa ekspedisi pesawat dari Bandara Blimbingsari Banyuwangi karena saya sangat mengutamakan kualitas. Paling pas kalau durian bisa dikonsumsi tidak lebih dari 6 jam abis panen,” terang Likin.
Diakui Likin, dengan strategi kontrol ketat mutu durian tersebut menjadikan harganya menjadi lebih mahal dibanding durian umumnya. “Memang harganya jadi sedikit lebih mahal, sebanding lah dengan kualitasnya,” tukasnya.
Durian yang banyak tumbuh di kawasan lereng Gunung Raung tersebut memiliki banyak varian. Beberapa di antaranya endemik Banyuwangi, seperti durian merah, oranye, pelangi, dan kuning serta varian durian lain yang telah tumbuh alami selama puluhan tahun.
Hal ini membuat cita rasa durian yang dihasilkan dari daerah Songgon berbeda dengan durian lainnya. Para penikmat durian hampir tak pernah melewatkan mencicipi durian saat berkunjung ke Banyuwangi. Uniknya lagi, selain durian segar, Pak Likin juga menyiapkan durian bakar khusus bagi pengunjung yang ingin mengurangi kandungan kolesterolnya.
Sementara itu Direktur Buah dan Florikultura, Kementan, Liferdi Lukman, menyatakan pihaknya akan terus berupaya membantu petani buah agar tetap eksis di saat pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, saat ini permintaan buah-buahan secara umum mengalami peningkatan baik di dalam maupun luar negeri termasuk durian.
“Setiap tahun kita alokasikan kegiatan pengembangan durian melalui APBN dengan konsep kawasan korporasi berskala ekonomi. Sejak 2006 sampai 2019 tidak kurang dari 6.400 hektare. Selain pengembangan kawasan produksi, Ditjen Hortikultura juga akan terus menata kebun-kebun yang sudah eksis," tutur Liferdi.
Berdasarkan data statistik BPS, produksi durian secara nasional mencapai 1.169.802 ton atau naik 27.707 ton (2.43% ) dibanding tahun 2018. Sentra durian nasional terbanyak di Jawa Timur dengan produksi 289.334 ton, disusul Jawa Tengah 172.939 ton, Jawa Barat 94.183 ton, Sumatera Utara 90.105 ton, Sumatera Barat 62.564 ton, Banten 46.436 ton dan Sulawesi Selatan 45.729 ton.
Khusus untuk Kabupaten Banyuwangi sentra durian banyak ditemukan di Kecamatan Songgon, Kalipuro, Giri, Glagah dan Sempu dengan produksi sekitar 2.280 ton setahun. Hampir sepanjang tahun ada panen durian walapun dalam jumlah sedikit, namun panen raya biasanya terjadi pada bulan Februari hingga April. (OL-09)
kehadiran marketplace (lokapasar) membuka peluang luas bagi pelaku usaha, termasuk sektor UMKM,
Bingung pilih nama domain toko online? Temukan tips & trik jitu memilih nama domain yang menarik, mudah diingat, dan SEO-friendly. Klik sekarang!
Panduan lengkap membuat toko online dengan WooCommerce! Mudah, cepat, dan efektif. Raih omzet tinggi dengan tips terbaik ini. Mulai sekarang!
Panduan lengkap buat sistem pembayaran online untuk toko e-commerce Anda! Aman, mudah, dan tingkatkan penjualan. Klik & pelajari caranya!
Panduan lengkap membuat toko online dengan Shopify. Pelajari langkah mudah, tips sukses, dan raih penjualan pertamamu sekarang! Mulai bisnis online-mu hari ini.
Tentukan harga produk online yang tepat! Pelajari strategi pricing terbaik untuk maksimalkan keuntungan dan tarik pelanggan. Tips mudah diterapkan, klik sekarang!
Bibit pohon durian Bawor ditanam oleh warga lokal Banyumas sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan ekonomi keluarga petani, konservasi lingkungan, dan pengembangan potensi desa.
Protokol ekspor durian ini menitikberatkan pada konsep traceability di mana ketertelusuran tahapan produksi durian segar, mulai dari proses tanam di kebun hingga siap dikirimkan.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Durian memang lezat dan kaya manfaat, tapi jika dimakan berlebihan bisa memicu banyak risiko kesehatan. Kuncinya adalah makan secukupnya dan seimbang.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya Barantin untuk memastikan bahwa produk pertanian Indonesia memenuhi standar kualitas internasional dan dapat bersaing di pasar global.
Dengan bimbingan dan simulasi audit yang akan diberikan, diharapkan para petani durian lokal dapat meningkatkan kualitas produk mereka sehingga mampu bersaing di pasar internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved