Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Pertamina memprediksi kebutuhan LPG pada Ramadan kali ini akan meningkat sekitar 6%. Kendati adanya kenaikan tersebut, Pertamina memastikan pasokan LPG tetap aman dan menambah agen siaga untuk antisipasi.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyatakan Pertamina telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan tersebut. Mulai dari menjaga ketahanan stok hingga meningkatkan pelayanan melalui layanan antar atau Pertamina Delivery Service.
“Fokus utama kami adalah memastikan bagaimana kebutuhan energi masyarakat, baik BBM maupun LPG terpenuhi. Dan pada Ramadhan kali ini, dengan memprediksi kebutuhan LPG akan meningkat kami juga menambah ketahanan stock hingga di level 19 hari dan memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan LPG dengan tetap berada di rumah saja,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/4).
Lebih lanjut, untuk kemudahan masyarakat mendapatkan LPG, Pertamina telah menyediakan jumlah agen siaga 3.178 titik pangkalan siaga sebanyak 38.285 titik baik untuk LPG subsidi dan non subsidi.
Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk membeli LPG di pangkalan resmi ataupun SPBU di sekitarnya untuk mendapatkan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah setempat. Opsi lain yang kini tersedia adalah layanan pesan antar melalui Pertamina Call Center 135 atau layanan whatsapp 08111350135.
"Pertamina juga tetap siaga mengamankan pasokan BBM di sepanjang jalur utama tol maupun arteri. Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi," sambung Fajriyah.
Menurutnya, pada Ramadhan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 KL/day atau turun 20% dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh dibawah konsumsi pada Ramadan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 KL/day.
Seperti pada masa Ramadan sebelumnya, Pertamina membentuk Tim Satgas yang bertugas memonitor pergerakkan kebutuhan BBM dan LPG selama Ramadan dan Idul Fitri. Pada masa ini pula, sejumlah Terminal BBM dan LPG beroperasi 24 jam.
“Meski konsumsi BBM saat ini menurun dibanding tahun lalu, namun Pertamina tetap siaga mengamankan pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Ramadan dapat terpenuhi dengan baik, sehingga ibadah pun berjalan lancar," pungkasnya. (E-3)
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menyelesaikan tahapan pemasangan jacket dan topside anjungan lepas pantai OOA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved