​​​​​​​Tekanan Pasar Terhadap Harga Minyak Mereda, IHSG Menghijau

Despian Nurhidayat
23/4/2020 10:00
​​​​​​​Tekanan Pasar Terhadap Harga Minyak Mereda, IHSG Menghijau
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/4).(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

SETELAH dua hari berturut-turut babak belur, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (23/4) mulai menghijau.

Dari hasil pantauan pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,88% atau 40,31 poin ke posisi 4.607,87. Hasil ini juga melanjutkan pergerakan rebound dari penutupan kemarin.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga ikut bergerak naik 1,24% atau 8,47 poin menjadi 690,87.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi sudah memperkirakan bahwa IHSG akan menguat hari ini. Berdasarkan analisis secara teknikal, menurutnya pergerakan IHSG berada di rentang 4.520-4.800.

"Namun, pada perdagangan hari ini investor masih mencermati langkah apa saja yang akan diambil pemerintah dalam memerangi dampak ekonomi dari pandemi covid-19," ungkap Lanjar dari riset hariannya.

Selain itu, menurutnya investor juga masih mencermati pergerakan harga komoditas yang terkait dengan energi, terutama minyak mentah.

Di lain pihak, riset Valbury Sekuritas menilai berkurangnya faktor negatif pasar dari minyak serta saham AS ditutup menguat pada Rabu, dapat berimbas positif bagi IHSG yang berpeluang menguat hari ini.

"Tekanan pasar sebagai dampak dari penurunan harga minyak secara berangsur mereda. Harga berjangka minyak WTI tentatif yang diperdagangan hari ini menguat dan sebelumnya juga harga berjangka minyak Brent ditutup menguat," tulis Valbury Sekuritas.

Baca juga: Wall Street Menghijau Sentimen Positif Stimulus dari Kongres AS

Lebih lanjut, kabar dari AS, Senat kembali mengesahkan dana paket stimulus bantuan virus korona sebesar US$484 miliar atau sekitar Rp7.534 triliun untuk menyokong bisnis kecil dan rumah sakit yang terkena dampak wabah yang kini telah membawa sinyal positif bagu sentimen pasar.

DPR AS diperkirakan akan memberikan suara pada hari Kamis waktu setempat untuk mengesahkan dasar hukum respons virus korona yang keempat. Para pemimpin DPR Demokrat telah mengumumkan bahwa pemungutan suara pada RUU hari Kamis dapat diikuti Kongres dengan pemungutan suara secara proxy bila diperlukan.

Di pihak lain, Trump mendesak Kongres untuk segera menyetujui undang-undang, yang utamanya memperluas pendanaan pinjaman untuk usaha kecil, dan memberikan bantuan tambahan kepada pemerintah negara bagian dan lokal untuk anggaran selanjutnya.

Sentimen pasar dari dalam negeri kali ini brrkaitan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengatkan jika kondisi covid-19 berat dan panjang, kemungkinan akan terjadi resesi di mana dua kuartal berturut-turut dan PDB bisa negatif. Kuartal II 2020, akan menjadi titik terberat dalam perekonomian Indonesia.

Dalam skenario pemerintah, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini diperkirakan bisa mendekati nol persen atau bahkan negatif growth di minus 2,6%.

Dipihak lain, Institute for Development of Economic and Finance (Indef) perkirakan bila pertumbuhan ekonomi hanya 2,5% dan inflasi berkisar 5%, tingkat kemiskinan diperkirakan di atas 10% dan jumlah penduduk miskin bisa di atas 27 juta orang.

Karena faktor inflasi yang menyebabkan batas kebutuhan makanan dan minuman semakin naik, maka batas kemiskinan juga akan naik dan jumlah orang miskin dapat bertambah. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya