Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (21/4) ditutup dengan konsisten di zona merah seiring pelemahan bursa saham global.
Pada pukul 15.15 WIB, IHSG ditutup melemah 1,62% atau 73,99 poin ke posisi 4.501,92. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,23% atau 15,22 poin menjadi 667,63.
Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan bahwa pada perdagangan hari ini sentimen utama yang menyebabkan terkoreksi nya IHSG ialah harga minyak yang anjlok.
"Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga ke zona negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah," ungkap Mino dilansir dari riset hariannya.
Lebih lanjut, produsen minyak Amerika dikatakan telah kehabisan tempat untuk menampung minyak akibat kelebihan suplai yang disebabkan turunnya permintaan akibat terdampak pandemi covid-19.
Harga penutupan kontrak berjangka WTI minus US$ 37,63/barel pada penutupan perdagangan Senin (20/4) kemarin.
Sementara itu, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, penurunan harga minyak merupakan kekhawatiran yang sedikit menjadi kenyataan. Pasalnya, penurunan harga minyak merupakan gelombang buruk efek dari penyebaran virus corona.
"Kami cukup khawatir apabila penyimpanan minyak kian memburuk, harga minyak Brent akan segera menyusul WTI, yang mungkin akan menjadi hari buruk lainnya," pungkas Nico.
Penurunan harga minyak tersebut merupakan yang terendah untuk pertama kalinya dalam sejarah. Marga minyak minus US$ 37,63 per barel terjadi karena para pedagang putus asa, sehingga harus membayar pembeli demi mengurangi pasokan minyak yang sudah tak mampu lagi ditampung.
Kontrak minyak WTI AS Mei turun US$ 55,90, atau 306%, dengan diskon US$ 37,63 per barel setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa US$ 40,32 per barel. Brent turun US$ 2,51 per barel atau 9%, menjadi US$ 25,57 per barel. (E-1)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved