Indeks Saham Terseret Anjloknya Harga Minyak

Despian Nurhidayat
21/4/2020 18:15
Indeks Saham Terseret Anjloknya Harga Minyak
Bursa Efek Indonesia.(Antara/Citro Atmoko)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (21/4) ditutup dengan konsisten di zona merah seiring pelemahan bursa saham global.

Pada pukul 15.15 WIB, IHSG ditutup melemah 1,62% atau 73,99 poin ke posisi 4.501,92. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,23% atau 15,22 poin menjadi 667,63.

Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan bahwa pada perdagangan hari ini sentimen utama yang menyebabkan terkoreksi nya IHSG ialah harga minyak yang anjlok.

"Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga ke zona negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah," ungkap Mino dilansir dari riset hariannya.

Lebih lanjut, produsen minyak Amerika dikatakan telah kehabisan tempat untuk menampung minyak akibat kelebihan suplai yang disebabkan turunnya permintaan akibat terdampak pandemi covid-19.

Harga penutupan kontrak berjangka WTI minus US$ 37,63/barel pada penutupan perdagangan Senin (20/4) kemarin.

Sementara itu, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, penurunan harga minyak merupakan kekhawatiran yang sedikit menjadi kenyataan. Pasalnya, penurunan harga minyak merupakan gelombang buruk efek dari penyebaran virus corona.

"Kami cukup khawatir apabila penyimpanan minyak kian memburuk, harga minyak Brent akan segera menyusul WTI, yang mungkin akan menjadi hari buruk lainnya," pungkas Nico.

Penurunan harga minyak tersebut merupakan yang terendah untuk pertama kalinya dalam sejarah. Marga minyak minus US$ 37,63 per barel terjadi  karena para pedagang putus asa, sehingga harus membayar pembeli demi mengurangi pasokan minyak yang sudah tak mampu lagi ditampung.

Kontrak minyak WTI AS Mei turun US$ 55,90, atau 306%, dengan diskon US$ 37,63 per barel setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa US$ 40,32 per barel. Brent turun US$ 2,51 per barel atau 9%, menjadi US$ 25,57 per barel. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya