Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan tren pelemahan yang cukup signiifkan pada pembukaan perdagangan Kamis (16/4).
Berdasarkan pantauan pada pukul 09.00 WIB, IHSG langsung turun 1,11% atau 51,36 poin di level 4.574,54. Perlu diketahui, pergerakan IHSG Rabu (15/4) kemarin, bertengger di zona merah dan terpantau turun 1,71% atau 80,59 poin pada level 4.625,90.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, memperkirakan secara teknikal potensi IHSG berfluktuasi cukup besar. Namun, indeks berpotensi menguat untuk menguji level support dan resistance di rentang 4.562 hingga 4.800.
Baca juga: PBB Kritik Trump soal Dana untuk WHO
"Pesimisme investor terhadap kerusakan ekonomi akibat virus korona (covid-19) berada pada level ekstrem dan masih menjadi sentimen yang memengaruhi indeks hari ini," ujar Lanjar dilansir dari riset hariannya, Kamis (16/4).
Sentimen pasar dari luar negeri ditandai dengan sikap Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menghentikan suntikan dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Trump mengatakan peninjauan itu mencakup peran WHO yang dinilai tidak becus, serta menutupi penyebaran covid-19. Padahal, jumlah kasus covid-19 di AS menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan Tiongkok, yang menjadi episentrum wabah tersebut.
Baca juga: Gawat, Covid-19 Pukul Ekonomi Indonesia Hingga Minus Dua Persen
Riset Valbury Sekuritas menilai IHSG diperkirakan berpeluang kembali melanjutkan pelemahan. Hal itu seiring dengan faktor pasar global yang diprediksi mengalami tekanan, setelah bursa AS berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu setempat. Khususnya, indeks Dow Jones melemah.
"Sisi lainnya, faktor ketidakpasatian pasar dari covid-19 tetap menyelimuti kekhawatiran pelaku pasar," bunyi riset Valbury Sekuritas.
Sementara itu, sentimen pasar dari dalam negeri masih berkaitan dengan kekhawatiran pandemi covid-19, yang berpotensi membawa ekonomi Indonesia menuju jurang resesi. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan kuartal kedua adalah periode terberat tahun ini. Pandemi covid-19 diperkirakan menyeret pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 0,3%, atau bahkan terkoreksi negatif 2,6%. Namun Ani, sapaan akrabnya, optimistis ekonomi domestik berangsur pulih pada kuartal keempat, jika semua upaya berjalan lancar.(OL-11)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved