Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Salah satu perusahaan fintech lending, Investree, mendapatkan pendanaan seri C sebesar US$ 23,5 juta atau Rp380 miliar (kurs Rp16.200).
Pendanaan ini akan digunakan untuk mengembangkan layanan Investree dalam rangka mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Serta meningkatkan pertumbuhan aktivitas Investree di Filipina dan Thailand sebagai bagian dari strategi ekspansi regional perusahaan.
Adapun pendanaan ini diperoleh dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), dan BRI Ventures.
“Investasi ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kemitraan strategis antara MUFG, BRI, dan Investree yang memungkinkan platform ini untuk menjangkau lebih banyak UKM secara geografis dan dengan penawaran produk yang lebih kuat,” ujar CEO & Co-Founder Investree, Adrian Gunadi.
Bagi Adrian dukungan yang ditunjukkan oleh MUFG dan BRI, perusahaan layanan finansial atau perbankan terbesar di Jepang dan Indonesia, merupakan suatu bentuk kepercayaan kuat terhadap strategi dan tim manajemen Investree di tengah-tengah kondisi penuh ketidakpastian saat ini.
Dengan pendanaan dan dukungan baru dari mitra institusi terkemuka, Investree berada di posisi tepat untuk mencapai tujuannya dalam upaya menciptakan inklusi keuangan bagi seluruh UKM di Asia Tenggara.
“Pendanaan seri C kami juga akan memperkuat komitmen Investree untuk mendukung pendampingan finansial bagi UKM Indonesia, terutama mereka yang terkena dampak COVID-19. Platform dan kondisi finansial yang kokoh memungkinkan kami untuk dapat mengatasi iklim saat ini secara percaya diri.” jelasnya. (E-1)
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Per Desember 2024, data OJK mencatat bahwa penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59% dari total penyaluran nasional.
Selama tujuh tahun hadir, Adapundi telah sukses dalam menyediakan akses pendanaan bagi lebih dari 700 ribu UMKM dan jutaan pengguna.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
Jumlah total rekening yang dilaporkan mencapai 267.962 rekening, dengan nilai kerugian masyarakat tercatat sebesar Rp3,4 triliun.
Melalui integrasi layanan Privy, proses pendaftaran dan persetujuan pinjaman di PinjamanGo kini dapat dilakukan tanpa tatap muka, sepenuhnya secara online.
Akses terhadap fasilitas pembiayaan hunian yang terbatas menjadi salah satu hambatan terbesar dalam penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia
Laju pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan kredit perbankan yang hanya mencapai 8,88% secara tahunan dan cenderung terus melambat sepanjang tahun.
Kajian Core Indonesia menunjukkan, pemanfaatan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) didominasi untuk keperluan usaha.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved