Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Emas Sumbang Inflasi Terbesar pada Maret

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/4/2020 16:02
Emas Sumbang Inflasi Terbesar pada Maret
Emas perhiasan(Antara/Syifa Yulinnas)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,10% pada Maret 2020. Inflasi itu terjadi karena naiknya beberapa harga komoditas seperti emas perhiasan, bawang bombay dan gula pasir.

"Penyebab utamanya adalah kenaikan harga emas perhiasan, telur ayan ras, kenaikan harga bawang bombay dan gula pasir. Sebaliknya penyebab deflasi adalah turunnya harga cabai merah, cabai rawit dan tarif angkutan udara. Sementara dari sisi komponen inflasi didoroing oleh inflasi inti yang disebabkan naiknya harga emas perhiasan," urai Kepala BPS Suhariyanto melalui videp conference, Rabu (1/4).

Inflasi pada komponen inti didorong oleh komoditas emas perhiasan yang menyumbang inflasi sebesar 0,05%, bawang bombay 0,03% dan gula pasir 0,02%.

Naiknya harga emas, kata pria yang karib disapa Kecuk itu dipengaruhi oleh harga emas global.

Sedangkan pada komponen harga yang diatur pemerintah, terjadi deflasi sebesar 0,19% atau memberi andil sebssar 0,03%. Deflasi terjadi karena adanya penurunan tarif angkutan udara.

Baca juga : Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Saat Ini Sudah Memadai

"Sementara volatile price atau harga bergejolak mengalami deflasi karena terjadi berbagai penurunan harga seperti cabai merah dan cabai rawit," jelas Kecuk.

Lebih lanjut, tingkat inflasi Maret 2020 yang sebesar 0,10% menunjukan inflasi terjaga dengan baik. Itu dapat dilihat bila dibandiingkan denga Februari 2020 yang sebesar 0,28% dan Januari 2020 sebesar 0,39%.

Hasil tingkat inflasi itu, kata Kecuk didapat dari survei yang dilakukan BPS di 90 kota IHK yang 43 kota diantaranya mengalami inflasi sedangkan 47 lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi di Lhoksemauwe sebesar 0,64% penyebab utamanya adalah kenaikan harga jenis ikan dan sumbangan kenaikan harga emas. sedangkan inflasi terendah terjadi di Surabaya, Surakarta dan Pekanbaru sebesar 0,1%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Timika 1,91% penyebabnya adalah turunnya tiket angkutan udara, sehingga sumbangan ke deflasi adalah 0,77%," jelas Kecuk.

Ia berharap pemerintah mampu menjaga ketersediaan barang pokok dan kebutuhan lantaran pada April 2020 akan memasuki bulan puasa. Iru diperlukan agar harga komoditas pokok tetap dapat terkendali.

"Satu catatan yang perlu digarisbawahi pada akhir April kita akan memasuki bulan puasa, untuk itu perlu menjaga kesediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi supaya harga tetap terjaga. Dengan apa yang sudah dicapai pemerintah tahun lalu, tentunya kita berharap inflasi selama ramadan dan lebaran tetap terkendali," pungkas Kecuk. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik