Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan seluruh menterinya untuk mulai mengalkulasi secara detail risiko pelemahan ekonomi global tahun ini yang bisa berdampak kepada Indonesia.
Presiden mengingatkan, perekonomian global diyakini masih akan mengalami ketidakpastian dan perlambatan karena berbagai faktor, seperti perang dagang dan situasi geopolitik di beberapa kawasan yang kemudian diperparah dengan munculnya virus korona.
“Saya minta sekali lagi untuk dikalkulasi secara detail mengenai risiko pelemahan ekonomi global dan kemungkinan dampak ekonomi lanjutan di 2021,” ujar Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
Dalam rapat terbatas dengan topik “Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah 2021” yang dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para menteri kabinet Indonesia Maju itu, Presiden mengatakan langkah-langkah mitigasi yang telah dijalankan selama ini harus terus diperkuat dan menjadi acuan untuk kembali diterapkan di masa mendatang.
“Harus ada rancangan kebijakan fiskal 2021 yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional, yang mampu mengatasi berbagai risiko yang mungkin muncul dan melindungi perekonomian nasional dari gejolak ekonomi global,” tuturnya.
Selain merumuskan strategi fiskal, penguatan dari sisi sektor riil juga harus dilakukan. Hilirisasi industri harus terus didorong, termasuk di kawasan Indonesia bagian timur.
“Penguatan UMKM terus dilakukan sehingga mereka mampu naik kelas dan masuk ke rantai pasok nasional dan global,” lanjut dia.
Pengembangan industri juga perlu difokuskan pada sektor-sektor yang bisa menjadi substitusi impor seperti baja dan farmasi.
Jika hal tersebut bisa dilakukan, Jokowi optimistis defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan bisa semakin ditekan.
Defisit APBN
Usai mengikuti rapat terbatas tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit APBN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun ini bisa menyentuh 2,5%. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi defisit APBN 2019 yang kala itu sudah mencapai 2,2% dan pada 2018 yang hanya 1,8% dari PDB.
Untuk menekan pembengkakan defisit, pemerintah akan berupaya merumuskan berbagai kebijakan terutama dari sisi fiskal.
Sri Mulyani mengakui saat ini situasi ekonomi secara global masih terus bergerak terutama karena munculnya wabah virus korona yang menyebar hampir ke seluruh belahan bumi.
“Selama hampir 2,5 bulan ini, ada banyak dampak terhadap ekonomi di luar dan dalam negeri, seperti harga minyak dunia yang turun sangat drastis dan koreksi tajam di pasar-pasar keuangan dunia,” terangnya.
Ia meyakini ketidakpastian situasi saat ini masih akan terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan. Karena itu, kebijakan yang digulirkan pun harus menyesuaikan perkembangan yang ada. (E-2)
UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai transparansi pembiayaan
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta jajarannya di bidang perekonomian untuk memfokuskan belanja negara kepada program-program penting
Presiden Prabowo selama ini selalu mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan ini harus dibuktikan dengan menjadikan kekayaan itu sebagian besar menjadi milik negara.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved