Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Dampak Korona, Pendapatan AP I Tergerus Rp207 M

Faustinus Nua
06/3/2020 18:12
Dampak Korona, Pendapatan AP I Tergerus Rp207 M
Sejumlah menumpang antre naik pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, beberapa waktu lalu.(Antara)

PT Angkasa Pura I (AP I) mengalami kehilangan pendapatan atau lost opportunity yang cukup signifikan merebaknya virus korona. Untuk periode Januari-Februari AP I mencatat kehilangan pendapatan sekitar Rp207 miliar dari 15 bandaranya akibat pemberhentian sejumlah penerbangan dari dan menuju negara-negara terdampak virus korona.

"Dari hitungan kita untuk Januari - Februari ini kita hitung lost opporotunity dari penerbangan baik domestik maupun internasional sekitar Rp207 miliar. Ini rata-rata per bulan Rp100 miliar," ungkap Direktur Utama AP I Faik Fahmi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta (6/3).

Dijelaskannya, saat ini AP I mengelola 15 bandara dan dalah satu bandara yang terdampak cukup parah adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Sejak dihentikan penerbangan dari dan menuju 22 kota di Tiongkok termasuk Wuhan, terdapat 35 penerbangan yang di-cancel per harinya.

"Nah Dari 35 penerbangan per hari ini ada sekitar 6.800 penumpang dari Tiongkok itu. Jadi dampaknya tentu saja cukup signifikan," imbuhnya.

Lebih lanjut, dari 35 penerbangan tersebut AP I mengalami kehilangan pendapatan mencapai Rp48 miliar. Angka tersebut belum terhitung dengan bisnis komersial nonaero lainnya seperti restoran dan ritel-ritel yang ada di bandara.

Sementara untuk penerbangan di bandara lainnya baik domestik maupun internasional tercatat mencapai 12.703 penerbangan yang di-cancel. "Kalau dibagi sekitar 11.680 penerbanagn itu adalah penerbangan domestik, kemudian sekitar 1.023 penerbangan internasional," tambahnya.

Di samping itu, Faik mengatakan dengan kebijakan Saudi Arabia terkait pelarangan umroh juga akan berdampak le depannya. Menurutnya hal itu kemungkinan akan memperlebar lost opportunity baik bandara maupun maskapai nasional.(OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik