Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

KPR BTN Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Mediaindonesia.com
05/2/2020 10:11
KPR BTN Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Ulang Tahun ke-70 Bank BTN.(Istimewa )

LAZIMNYA rumah sebagai sebuah kebutuhan pokok harus dimiliki oleh setiap keluarga. Semakin tinggi penghasilan seseorang, maka akan semakin bagus rumah yang dimiliki. Dari rumahlah ekonomi sebuah negara akan tumbuh.

Wajar jika berbagai pihak menilai salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa adalah properti atau perumahan. Berdasarkan kajian dari Universitas Indonesia (UI) bahwa setiap pembangunan rumah yang dilakukan secara tidak langsung mendorong kemajuan 174 industri di dalamnya.

Bukan hanya industri bahan material seperti semen, batu bata, genteng, cat atau kayu saja yang kelimpahan berkah dari pembangunan rumah yang dilakukan tetapi industri elektronik, otomotif bahkan makanan dan minuman pun juga meraih untung dari menggeliatnya sektor perumahan.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus  berupaya meningkatkan pembiayaan pada sektor perumahan seiring fokus perseroan untuk mendorong ketersediaan dana murah melalui gerakan masyarakat punya rumah dengan menabung di bank tabungan. 

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengatakan tujuan dari BTN melakukan pembiayaan rumah tentunya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan kebutuhan perumahaan.

"Sampai saat ini lebih dari Rp195 triliun KPR yang dimiliki Bank BTN, sekitar Rp11 triliun bersubsidi dan sisanya nonsubsisi. Ini tentunya merupakan indikator bahwa Bank BTN memang terbukti fokus pada penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia," kata Pahala di Semarang, Jawa Tengah, pada akhir pekan lalu.

Menurut Pahala, kepemilikan rumah merupakan salah satu bentuk dari masyarakat agar bisa memiliki aset yang peningkatan nilainya di masa datang bisa berlipat-lipat.

Dia mencontohkan pada perumahan pertama kali yang dibiayai BTN dengan fasilitas KPR di Tanah Mas Semarang, dulu harga per meter persegi tanahnya hanya Rp.500 dan sekarang harga per meter persegisudah mencapai Rp5 juta lebih. Sekitar 20 tahun harga tanah di perumahan tersebut meningkat 10 ribu kali dan ini adalah aset masyarakat yang berlipat dari pembiayaan yang dilakukan oleh BTN.

"Kita berharap masyarakat juga perlu edukasi, didorong dan dipastikan bahwa pendapatan yang mereka miliki bukan hanya digunakan untuk kebutuhan yang konsumstif saja, namun betul-betul bisa diinvestasikan, bisa juga ditabung dan sebagian juga untuk bisa memiliki aset yang nilainya berlipat-lipat di masa datang," ujarnya.

"Oleh karena itu perlu masyarakat diajak untuk bagaimana mereka gemar menabung untuk kemudian mereka membeli rumah dengan bank sebagai pendamping. Gerakan seperti ayo membeli rumah dengan menabung di bank tabungan menurut saya perlu dilakukan," tutur Pahala..

Sebagai bank yang pangsa pasarnya di atas 90% untuk perumahan bersubsidi, BTN juga turut memastikan kualitas pengembang atau developer agar para pengguna yang menggunakan rumah subsidi yang dibiayai perseroan betul-betul bisa memberikan manfaat yang baik dan optimal.

"Kita berharap developer yang memperoleh pendanaan dari Bank BTN betul-betul berkinerja baik, NPL (Non Performing Loan) juga rendah dan juga kualitas bangunan atau huniannya baik serta fasilitas umumnya menunjang, sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi para warganya," tegas Pahala.

Perseroan pun tetap berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam program sejuta rumah dengan membuat bisnis yang inovatif dengan mengoptimalkan big data analytic sehingga kekuatan BTN di KPR bisa ikut mendorong pertumbuhan dana murah, transaksi, dan fee based income. (OL-09)

 

 


 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya