Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Istana Sambut Positif Laporan Bank Dunia soal Kemiskinan

Dhika Kusuma Winata
30/1/2020 17:56
Istana Sambut Positif Laporan Bank Dunia soal Kemiskinan
Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman(Antara/Wahyu Putro A)

PRESIDEN Joko Widodo menyambut laporan Bank Dunia Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class yang menyatakan 45% penduduk Indonesia atau 115 juta orang yang telah berhasil keluar dari garis kemiskinan.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengatakan pemerintah akan terus melakukan kebijakan yang efektif untuk mengurangi kemiskinan dan menumbuhkan kelas menengah.

"Indonesia menurut Bank Dunia telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang sekarang berada di bawah 10% serta berhasil menumbuhkan kelas menengah menjadi 20% atau sekitar 52 juta orang," kata Fadjroel, Kamis (30/1).

Bank Dunia dalam laporan yang sama juga menyebut 115 juta penduduk yang keluar dari kemiskinan itu masih rentan masuk kembali ke jurang kemiskinan.

Mengantisipasi hal itu, Fadjroel mengatakan Presiden Jokowi memperhatikan rekomendasi Bank Dunia agar pemerintah mengadopsi kebijakan tepat.

"Presiden Joko Widodo berterimakasih sebesar-besarnya atas partisipasi seluruh rakyat Indonesia, serta memperhatikan dengan seksama rekomendasi Bank Dunia agar pemerintah mengadopsi kebijakan tepat dan efektif kepada kelas menengah baru yang keluar dari garis kemiskinan," ucap Fadjroel.

Baca juga : Kelas Menengah Berkontribusi Besar Pada Pertumbuhan Ekonomi

"Presiden membenarkan bahwa permintaan (konsumsi) kelas menengah mendorong pertumbuhan ekonomi karena merupakan setengah total pengeluaran rumah tangga Indonesia," imbuhnya.

Fadjroel melanjutkan kebijakan Presiden seperti omnibus law Cipta Lapangan Kerja, Perpajakan, dan Ibu kota Negara Baru di Kalimantan Timur diharapkan mampu mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Omnibus law Cipta Lapangan Kerja itu, tambah Fadjroel, diharapkan mampu mendorong transformasi ekonomi dan pengembangan SDM untuk perubahan struktur ekonomi.

Kemudian juga mendorong pertumbuhan ekonomi 5,7%-6,0% melalui penciptaan lapangan kerja dengan SDM berkualitas sebanyak 2,7 juta-3 juta per tahun.

"Omnibus law Cipta Lapangan Kerja juga ditargetkan mendorong peningkatan investasi 6,6%-7% disertai peningkatan produktivitas yang meningkatkan pendapatan dan daya beli serta peningkatan konsumsi 5,4%-5,6% seluruh rakyat Indonesia, juga untuk memberdayakan UMKM kita yang kontribusinya 61,7% dari PDB dan menyerap 97% total tenaga kerja," jelasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya