Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Virus Korona Tidak Ganggu Ekspor Indonesia ke Tiongkok

Putra Ananda
27/1/2020 17:03
Virus Korona Tidak Ganggu Ekspor Indonesia ke Tiongkok
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memantau alat deteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional di Bandara Husein Sastranegara.(Antara/Agung Rajasa)

MENTERI Perdagangan, Agus Suparmanto, menekankan tidak ada dampak penyebaran virus korona terhadap kinerja ekspor Indonesia-Tiongkok. Hingga saat ini Tiongkok masih menerima produk ekspor asal Indonesia.

"Belum berpengaruh terhadap ekspor. Produk kita masih bisa diterima sesuai dengan ketentuan di sana. Apalagi permintaan di Tiongkok masih sangat besar dengan jumlah penduduknya yang mencapai 1,7 miliar jiwa," ujar Agus di Jakarta, Senin (27/1).

Meski tidak mempengaruhi kinerja ekspor, namun Agus tidak menampik Indonesia akan mempertimbangkan kemungkinan pembatasan impor produk dari Tiongkok. Kajian ini akan melibatkan Kementerian Kesehatan. "Kami akan evaluasi, karena kejadian ini baru, juga berkembang cepat," imbuh Agus.

Saat ini, wabah virus korona terus menyebar di berbagai wilayah. Tidak hanya Tiongkok, kasus serup juga muncul di Korea Selatan, Malaysia, Amerika Serikat (AS), hingga Kanada. Khusus Tiongkok, jumlah korban meninggal sudah mencapai puluhan orang.

Baca juga: Risiko Kematian Manusia Akibat Korona Virus Rendah

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan pengetatan produk bahan impor dari Tiongkok dilakukan dengan pengawasan di sejumlah pintu masuk barang, seperti bandara dan pelabuhan.

"Sampai saat ini kita hanya lakukan pengetatan pintu masuk terhadap semua barang impor, yang tentu saja dalam antisipasi, atau negara tertentu yang kemungkinan akan terkontaminasi hal itu," tutur Syahrul.

Syahrul mengatakan pihaknya menerapkan biosekuriti di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir.

"Kekhawatiran berlebihan tidak perlu dilakukan. Walaupun antisipasi untuk pengetatan biosekuriti dilakukan di pintu masuk," paparnya. Dia menegaskan pengetatan berlaku pada semua produk makanan, termasuk buah-buahan.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik