Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PERTAMINA setelah menguasai saham mayoritas Tuban Petro hingga 51% kini siap mengintegrasikan Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), yang merupakan anak usaha Tuban Petro, dengan megaproyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, kemarin, menjelaskan, restrukturisasi Tuban Petro merupakan bagian dari kilang Pertamina yang mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility) yang membuat mode kilang bisa beralih di antara mode petrokimia dan migas. Hal itu membuat produksi kilang dapat menyesuaikan dengan permintaan pada saat beroperasi.
"Dengan pasokan bahan baku yang terintegrasi antara satu kilang dan kilang lainnya, diharapkan juga bisa meningkatkan efisiensi baik sisi pengeluaran operasional maupun pengeluaran modal, sehingga meraih keuntungan yang maksimal," ucap Nicke.
Dengan tingkat keuntungan yang maksimal, proyek-proyek kilang Pertamina diharapkan mampu jadi bisnis yang berkelanjutan ke depannya.
"Jadi jelas bahwa proyek kilang kami yang sedang berjalan akan menjadi bisnis yang berkelanjutan karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan didukung integrasi baik sesama kilang maupun infrastruktur Pertamina lainnya," ujar Nicke.
Ia mengatakan, saat ini Pertamina sedang mengembangkan kilang di enam lokasi, yang pembangunannya diintegrasikan dengan pembangunan pabrik petrokimia. Salah satunya yakni GRR Tuban yang nantinya akan diintegrasikan dengan TPPI, dengan dibangun pipa penghubung sejauh 7 kilometer.
Nicke menambahkan, peluang pasar bisnis petrokimia saat ini sekitar Rp40 triliun-Rp50 triliun per tahun. Selain itu bisnis petrokimia juga mempunyai margin lebih tinggi daripada BBM.
Dikatakannya, langkah mengintegrasikan kilang TPPI dengan GRR Tuban dilakukan Pertamina dengan melakukan aksi korporasi pembelian saham seri B Tuban Petro senilai Rp3,2 triliun, sehingga Pertamina saat ini menguasai saham mayoritas 51%.
Dengan menguasai saham mayoritas, Pertamina memiliki saham pengendali agar bisa mengembangkan TPPI.
Nicke menjelaskan, mulai tahun 2020 sesuai RKAP, Pertamina akan meningkatkan produksi aromatik kilang TPPI dari saat ini 46 ribu ton menjadi 55 ribu ton. (E-2)
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset milik PT Orbit Terminal Merak (OTM), termasuk kilang minyak, dalam kaitannya dengan dugaan korupsi tata kelola minyak mentah
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset milik PT Orbit Terminal Merak yang nantinya bakal disita untuk negara terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang
Belanja modal dari AS yang direncanakan oleh Bahlil berdampingan dengan rencana pemerintah untuk mengimpor minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG dari Amerika Serikat.
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menyita uang tunai senilai Rp900 juta dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina periode 2018-2023.
Kilang-kilang utama seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi beragam.
Sejumlah proyek kilang ramah lingkungan sedang berjalan, termasuk pengembangan kilang Cilacap Tahap 2 yang diproyeksikan rampung pada 2027.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved