Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERSOALAN 20.000 ton beras Perum Bulog yang turun mutu dan terancam busuk mendapat perhatian Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat terbatas ihwal Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah, Rabu (4/11), Presiden meminta kementerian dan lembaga terkait untuk segera memperbaiki manajemen tata kelola beras.
"Saya minta dibenahi manajamemen pengelolaan cadangan beras penerintah, penumpukan stok beras yang tidak tersalurkan harus jauh-jauh hari kita pikirkan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/11).
Menurutnya, stok beras yang menumpuk bepengaruh terhadap meningkatnya biaya perawatan serta berpotensi menurunkan kualitas beras yang ada.
Untuk itu, Kepala Negara meminta data produksi beras benar-benar riil dan terkonsolidasi. Data tersebut dapat menjadi pegangan dalam mengambil kebijakan.
Baca juga : Pelepasan Stok Beras Bulog Bukan Berarti Dimusnahkan
"Sehingga kita memiliki pegangan data yang kuat dalam setiap mengambil keputusan dan langkah-langkah koreksi perbaikan yang akan dilakukan," terang Jokowi.
Dia pun meminta kementerian dan lembaga terkait untuk memikirkan solusi untuk mengurangi penumpukan beras karena memacu biaya perawatan beras di gudang. Menurutnya, harus ada pola baru dalam menyelesaikan pengelolaan cadangan beras.
"Saya minta regulasinya dan segera diselesaikan dan dibereskan, dibuat pola-pola baru dan terobosan baru," jelasnya.
Di samping itu, Presiden juga menyinggung ihwal produksi beras yang tidak merata di seluruh wilayah tanah air. Dalam distribusinya, beras Bulog masing-masing wilayah ada yang surplus dan defisit.
"Aspek ketersediaan menjadi hal yang penting, juga keterjangkauan terhadap pasokan juga penting. Saya melihat kuncinya efesiensi dan kehandalan dalam manajemen logistik," kata dia.
Baca juga : Banyak Penugasan, Bulog Rawan Bangkrut
Seperti diketahui, Bulog meminta penggantian anggaran untuk mengolah atau memusnahkan 20.000 ton beras yang sudah mengendap di gudang Bulog selama lebih dari setahun.
Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Budi Waseso memastikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 20.000 ton yang mengalami penurunan mutu tidak akan dimusnahkan seluruhnya.
Ia mengatakan beras sebanyak itu memang sudah tidak layak dikonsumsi manusia namun masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak atau bahan baku produksi ethanol. (OL-7)
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Dalam beleid yang diteken Presiden pada 25 Januari 2019 itu, ia memerintahkan kementerian dan lembaga negara terkait melakukan percepatan peningkatan prestasi sepak bola.
Inpres itu diharapkan menjadi formula jitu untuk meningkatkan prestasi sepak bola di Indonesia.
Jokowi menyebut keberhasilan Indonesia menjadi juara Piala AFF U-22 menunjukkan kekuatan harmoni Tim Garuda Muda.
Presiden menyebut bonus tambahan itu tak cuma diberikan kepada pemain. Pelatih dan ofisial Timnas juga mendapatkannya.
Sudah sejak 1991, Indonesia gagal meraih medali emas sepak bola dari ajang SEA Games.
Bansos yang disalurkan itu berupa, bansos non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Rastra.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved