Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Hambat Ekonomi, Jokowi Sindir Pihak yang Hanya Mau Impor

Faustinus Nua
28/11/2019 23:51
Hambat Ekonomi, Jokowi Sindir Pihak yang Hanya Mau Impor
Presiden Joko Widodo berpidato di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia(Antara/Aditya Pradana Putra)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan, untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional, Indonesia harus mwngurangi impor. Namun, dia mengungkapkan, ada pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari impor dan tidak suka diganggu.

"Kenapa lama kita lakukan (substitusi impor), karena kita senang impor. Siapa yang impor? Ya orang-orang yang senang impor. Saya tahu ada yang senang impor dan tidak mau diganggu, baik minyak maupun LPG," kata dia dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019, di Jakarta, Kamis (28/11) malam.

Menurutnya, pihak-pihak yang senang impor terasebut telah menyebabkan defisit pada neraca perdagangan. Padahal, Indonesia ingin menjaga stanilitas ekonomi dengan meningkatkan ekspor dan substitusi barang impor.

Pemerintah, lanjutnya saat ini sudah berusaha untuk mengurangi impor dengan meningkatkan substitusi impor.

Baca juga : Jokowi: Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Mayoritas G-20

Dengan melakukan inovasi seperti B20, B30 dan B50 diharapkan perlahan impor minyak akan terus berkurang dan pemanfaatan CPO pun meningkat. Hal itu juga untuk mengatasi masalah CPO nasional yang di-banned di Eropa.

"Kalau ada yang menggangu (pengembangan CPO), hati-hati pasti akan saya gigit orang itu," tambahnya.

Selain itu, Jokowi juga menambahkan potensi-potensi sumber daya Indonesia yang bisa ditingkatkan nilai tambahnya. Menurutnya Indonesia mempunyai nikel yang bisa dijadikan bahan baku batu baterai sehingga mendukung pengembangan program kendaraan listrik.

"Padahal kalau diolah menjadi barang setengah jadi atau jadi akan meningkatkan nilai tambah luar biasa," tuturnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik