Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Charoen Pokphand Indonesia mengekspor produk olahan ayam, griller ayam, dan pakan ayam sebanyak 16 kontainer dengan nilai Rp2,5 miliar ke Republik Demokratik Timor Leste dan Jepang.
Pelepasan ekspor itu disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Presiden Komisaris Charoen Pokphand Hadi Gunawan.
Dengan kondisi industri peternakan yang sudah mampu swasembada, tidak ada alasan bagi perusahaan besar seperti Charoen Pokphand untuk tidak melebarkan pasar ke luar negeri.
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Mentan Tanam Jagung di Tulungagung
"Indonesia sudah swasembada daging. Dukungan pemerintah pun sangat kuat sehingga kami bisa menembus pasar ekspor," ujar Hadi di Kantor Pusat Charoen Pokphand, Ancol, Jakarta, Minggu (24/11).
Sejak 2017, Charoen Pokphand Indonesia tercatat sudah mengirim sebanyak 200 kontainer produk ayam olahan ke berbagai negara.
"Ini membuktikan produk-produk Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami akan terus berupaya memperluas ekspor ke negara lain," tuturnya. (OL-2)
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan, sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved