Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
INDONESIA masih berada di tahap awal pengembangan teknologi blockchain.
Hingga kini, tercatat baru ada 62 perusahaan di Tanah Air yang menggunakan teknologi itu.
Menurut Supervisory Board Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Yossy Girsang, penerapan blockchain di mata rantai perusahaan akan meminimalkan hubungan dengan pihak ketiga. Dampaknya ialah penurunan biaya logistik perusahaan.
“Teknologi blockchain pada akhirnya bisa mengurangi peran pihak ketiga karena akan peer to peer. Jadi, seharusnya bisa menurunkan biaya logistik,” ujar Yossy di sela acara Disrupto ‘The Role of Association in the New Economy’ di Plaza Indonesia, Jakarta, kemarin.
Yossy melanjutkan, saat konsumen ingin membeli produk lewat marketplace, akan terdapat transaksi pembelian dan pembayaran yang memakai peran pihak ketiga. Inilah yang disebut marketplace.
Namun, jika menerapkan blockchain, transaksi yang bersifat peer to peer dengan menggunakan smart contract akan diakses oleh jaringan komputer para pihak terkait saja. Dengan begitu, peran pihak ketiga akan diminimalkan sehingga terjadi penurunan biaya.
Selain itu, teknologi tersebut juga akan memberikan transparansi dan efisiensi bagi perusahaan. Hal itu disebabkan sistem blockchain bersifat transparan dan mutable. Artinya, data tidak bisa diubah ataupun dimanipulasi.
Semisal, ketika ada perusahaan sayur nonpestisida Indonesia akan menjual produk mereka di pasar dalam negeri maupun luar negeri, sejak saat pemupukan, petani sudah harus memasukan (input) data blockchain. Data tersebut bisa diakses para pembeli di Indonesia ataupun luar negeri. Hal itu dimaksudkan untuk menjamin kualitas produk.
Sementara itu, sejauh ini, perusahaan yang menggunakan blockchain di Indonesia belum mendapatkan dampak signifikan terkait dengan penekanan biaya. Hal itu disebabkan Indonesia masih berada di tahap yang sangat awal.
Namun, menurut Yossy, peluang untuk mengembangkan teknologi itu sangat luas. “Kita masih sangat baru. Jadi sama seperti kondisi e-mail di era 1990 yang bingung untuk digunakan seperti apa. Namun, saat ini kan kita tidak bisa lepas dari e-mail. Jadi, blockchain pun akan seperti itu.”
Nantinya, lanjut Yossy, blockchain akan membuat lebih efisien dan lebih murah. Hal itu tentu akan menguntungkan konsumen. (*/N-3)
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Tiga entitas besar di bidang pengembangan talenta, teknologi, dan transformasi organisasi kini resmi melebur dalam satu identitas baru bernama KTM Solutions.
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved