Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
INDUSTRI fast fashion sedang digandrungi berbagai kalangan, termasuk milenial dan keluarga di Indonesia. Itu karena perpaduan fesyen dengan gaya terkini meningkat dalam waktu singkat.
Tak hanya terbatas pada busana, fast fashion juga mencakup beragam pendukung busana, seperti tas, dompet, dan aksesori. Vice President Corporate Communication PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid menjelaskan hal tersebut. Karena itu, pihaknya mendiversifikasi Okidoki sebagai unit bisnis baru guna melengkapi setiap kebutuhan pencinta fast fashion.
Brand yang identik dengan warna turquoise itu menghadirkan produk-produk perlengkapan harian. Ada aneka aksesori fesyen, tumbler & lunch box, earphone, dan aksesori travel dengan konsep Japanese modern style.
"Okidoki menjadi pilihan tepat bagi milenial dan keluarga Indonesia yang gemar dengan aksesori fast fashion. Okidoki memiliki produk yang fashionable, berkualitas tinggi, dan modern dengan harga terjangkau," ujar Satria dalam keterangan resmi yang diterima, kemarin.
Sekadar informasi, gerai kelima Okidoki mulai dibuka di Transpark Cibubur, Jumat (15/11). Gerai sebelumnya hadir di Cempaka Putih (Jakarta), Tasikmalaya (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), dan Jambi (Jambi).
Sampai akhir tahun ini, Okidoki direncanakan terus melebarkan sayap dengan membuka toko baru lagi. Okidoki akan hadir di Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Balitung), Cilandak (Jakarta), Majapahit Semarang (Jawa Tengah), MX Mall Malang (Jawa Timur), Padang (Sumatra Barat), Kawanua Manado (Sulawesi Utara), Transpark Bintaro (Jakarta), Pontianak (Kalimantan Barat), dan Palembang (Sumatra Selatan).
Saat pembukaan gerai kelima Okidoki itu, terdapat diskon hingga 70% untuk 1.000 pembeli pertama. Hal tersebut berlangsung selama 3 hari, mulai hari pertama pembukaan hingga Minggu (17/11). (S-3)
KPK mengungkapkan sebagian besar instansi pemerintah kini mulai menggunakan e-katalog dalam pengadaan barang dan jasa bahkan hingga yang terkecil seperti pengadaan kue untuk rapat.
Data dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) 2022 menyebutkan bahwa 60% masyarakat sudah mulai berbelanja secara "offline", baik ke pasar modern maupun tradisional.
Lebih tinggi dari 113,1 pada bulan sebelumnya.
Sedikitnya produk lokal yang tayang di elektronik katalog (e-katalog) menjadi penyebab rendahnya transaksi pembelian barang dan jasa oleh pemerintah daerah.
Ahli kulit juga menyebutkan bahwa terpapar cahaya biru hingga 8 jam sehari juga berbahaya bagi kulit.
Tercatat lebih dari 25 pusat perbelanjaan yang ada di 5 Kotamadya DKI Jakarta akan menggelar program khusus menyambut Imlek
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved