Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
EKSPOR oleokimia, salah satu produk hilir dari minyak sawit, diproyeksikan akan menyentuh 3 juta ton atau senilai US$1,9 miliar sepanjang tahun ini.
Secara volume, target tersebut ditetapkan lebih tinggi dari realisasi penjualan di 2018 yang hanya sebesar 2,7 juta ton. Namun, dari sisi nilai, target tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai US$2,3 miliar.
"Ini tidak terlepas dari pelemahan harga komoditas minyak sawit dan turunannya dalam setahun terakhir. Kami berupaya menggenjot volumenya agar nilai yang diraih tidak terlalu turun signifikan," ujar Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) Rapolo Hutabarat di Jakarta, Selasa (19/11).
Di dalam negeri, ia mengatakan permintaan produk oleokimia juga tertekan karena beberapa persoalan, salah satunya adalah tingginya tarif tiket pesawat.
Baca juga: Sinar Mas Cepsa Mulai Operasikan Pabrik Oleokimia Senilai Rp4,77 Triliun
Rapolo menjelaskan produk-produk jadi oleokimia adalah barang-barang yang sangat akrab dan bisa ditemui sehari-hari serta banyak dipakai saat bepergian seperti sabun, sampo dan pasta gigi.
"Kalau tarif pesawat murah, industri pariwisata menggeliat, hunian hotel menjadi tinggi. Itu secara linear mempengaruhi permintaan oleokimia. Tapi jika sebaliknya, permintaan pasti akan ikut turun," terang Rapolo.
Oleokimia merupakan salah satu produk hilir kelapa sawit yang diolah dari inti sawit dan menghasilkan minyak inti sawit (crude palm kernel oil/CPKO).
Dalam prosesnya, oleokimia perlu melalui empat tahap pengolahan industri hingga bisa dimanfaatkan sebagai produk biosurfaktan atau bahan baku detergen, sabun dan sampo serta biolubrikan sebagai bahan baku pelumas. Produk oleokimia juga banyak dipakai di industri baja dan otomotif.
Saat ini, kapasitas terpasang industri tersebut di dalam negeri mencapai 5,4 juta ton per tahun, dengan kapasitas produksi terpakai sekitar 75% dari jumlah tersebut.(OL-5)
INDUSTRI minyak sawit (crude palm oil/CPO) mengalami tekanan bertubi-tubi beberapa waktu belakangan.
DALAM beberapa pemberitaan, pemerintah menyatakan bahwa produksi minyak kelapa sawit nasional ditargetkan mencapai 100 juta ton pada tahun Indonesia emas 2045.
MINYAK kelapa sawit mendapatkan sentimen buruk akhir-akhir ini.
Indonesia merupakan negara dengan produksi minyak sawit terbesar di dunia
Dinas DLH DKI memerintahkan PT BKP harus memperbaiki cerobongnya agar memenuhi baku mutu emisi sumber tidak bergerak.
Istri sekuriti PT SKB memohon agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa membebaskan sang suami
Pada peringatan 80 tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia masalah besar di Tanah Air ialah ketergantungan pada produk kimia impor
MAHALNYA harga gas dituding sebagai salah satu penyebab lambatnya laju industri di Tanah Air.
Sepanjang Januari hingga November, ekspor produk oleochemical tercatat mencapai 4,5 juta ton dengan nilai US$2,4 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved