Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram, Firmansyah, mendukung penuh langkah Pertamina dalam menambah jumlah pasokan solar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bagi beberapa daerah, menurut Firmansyah, termasuk Mataram dan Lombok, penambahan pasokan tersebut bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang sempat meningkat pada tahun ini.
“Tentu upaya Pertamina harus diapresiasi, karena pasokan tersebut sangat berperan dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi,” kata Firmansyah ketika dihubungi dari Jakarta hari ini.
Menurut Firmansyah, jaminan ketersediaan pasokan solar memang harus ada. Terlebih saat ini menjelang akhir tahun dimana aktivitas ekonomi mengalami peningkatan.
“Apalagi sekarang listrik di Lombok sedang pemadaman bergilir. Kalau pasokan solar ikut tidak lancar, bisa berdampak luar biasa. Makanya, langkah Pertamina ini sangat positif,” lanjut Firmansyah.
Ke depan, Firmansyah meminta agar edukasi mengenai penggunaan BBM dan LPG non penugasan, ditingkatkan. Jika tidak, maka akan tetap marak BBM penugasan yang dikonsumsi pihak yang tidak berhak.
“Misalnya, kendaraan dinas pakai BBM premium atau solar subsidi, itu kan masih ada dan harus dievaluasi. Ini penting agar subsidi tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh preman,” kata dia.
Pemberitaan mengenai panjangnya antrean BBM memang marak belakangan. Selain Mataram di NTB, antrean juga terjadi di berbagai wilayah. Di Jawa Timur misalnya, terjadi di Bojonegoro, Mojokerto dan Surabaya. Di Jawa Barat di Ciamis, dan di Kalimantan Timur antara lain terjadi di Kutai Timur dan Samarinda.
Untukk memastikan pemerataan penyaluran dan percepatan distribusi agar pelayanan ke masyarakat lebih optimal, Pertamina secara pro aktif menambah penyaluran sebesar 20% dari rata-rata harian. Penambahan dilakukan hanya untuk daerah-daerah tertentu saja, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan solar subsidi menjelang akhir tahun. (Antara/OL-09
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan kuota dan skema subsidi motor listrik 2025 secara terbuka.
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved