Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Saat ini fintech syariah yang terdaftar sebagai peer to peer lending hanya 12 dari 144 perusahaan.
KEHADIRAN layanan finansial berbasis teknologi (fintech) secara syariah diharapkan menjadi pendobrak terhadap kondisi industri keuangan syariah di Indonesia yang selama ini cenderung stagnan. Saat ini dianggap sebagai momentum bagi fintech syariah untuk beraksi agar tidak tertinggal dengan negara lain.
"Keberadaan fintech yang mengaplikasikan teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Pasalnya, dalam 25 tahun terakhir, lembaga keuangan syariah yang sudah ada terbukti stagnan," tutur Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebab stagnasi tersebut. Misalnya, literasi yang tidak berhasil sehingga keuangan syariah hanya menjadi produk dan bukan sebagai konsep. Akibatnya, produknya hanya menjadi opsional semata jika dibandingkan dengan konvensional.
Karena itu, fintech hadir bukan sebagai pengganggu bagi perbankan syariah, melainkan sebagai pelengkap yang mendorong keuangan syariah. Selain itu, fintech dapat mendorong orang menabung di bank syariah.
Menurut Ronald, fintech syariah sekarang tidak sebanyak dengan fintech konvensional. Saat ini fintech syariah yang terdaftar sebagai P2P (peer to peer) lending hanya 12 dari 144 perusahaan dan 12 perusahaan lain masuk kategori inovasi keuangan digital.
Perkembangan di novasi keuangan digital lebih cepat lantaran lebih luas dalam eksplorasi pada akad syariah. P2P lending syariah masih belum banyak karena regulasinya cukup ketat.
Tantangan lain pada fintech syariah, lanjutnya, yaitu perizinan yang yang tidak hanya dari satu departemen, tetapi lebih banyak jika dibandingkan dengan konvensional. "Tiga kali lebih rumit (jika dibandingkan dengan konvensional). Tapi pada saat yang sama itu juga memberi kredibilitas sehingga seharusnya pengawasannya lebih terjamin," terang Ronald.
Investasi asing
Di sisi lain, sudah jamak jika startup, termasuk fintech syariah, menerima investasi asing. Terkait dengan hal ini, Ronald yang juga Co-Founder dan Direktur Utama Fintech Syariah Ethis mengemukakan pihaknya lebih selektif dalam menerima investasi asing.
"Di platform saya sekitar 25% investor nonmuslim. Bagi saya itu suatu yang positif untuk membuka mata investor muslim yang tidak melirik syariah," tutur Ronald.
Fintech syariah lain, Alami, juga belum lama ini mengumumkan komitmen pendanaan dari empat investor asal Singapura dan Malaysia. "Kira-kira US$1 juta (sekitar Rp14 miliar) untuk (investasi) ini," kata CEO Alami, Dima Djani, Jakarta, pekan lalu.
Ia berharap putaran pendanaan tersebut selesai pada awal tahun depan. Keempat penanam modal itu terdiri atas tiga modal ventura dan satu angel investor. Modal ventura yang terlibat, yakni Golden Gate Ventures, Agaeti Ventures, dan RHL Ventures.
Investasi itu pun dipandang Dima sebagai hal baru. Ini karena untuk pertama kali startup syariah Indonesia mampu mengajak investor asing berinvestasi.
Ia berharap ada lebih banyak investor yang mau menanamkan modal di perusahaan rintisan Tanah Air. Alami telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp55 miliar.
Alami ditargetkan dapat memberikan pembiayaan sebesar Rp80 miliar hingga akhir tahun ini. Pada tahun depan, Alami diharapkan menyalurkan pinjaman sekitar Rp200 miliar. (S-3)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ekonomi syariah bisa menginfiltrasi program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
WAKIL Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin menyebut Indonesia membutuhkan Undang-Undang Ekonomi Syariah yang komprehensif.
PADA Sabtu, 26 Juli 1975, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar acara Ulang Tahun (Milad) yang ke-50 di Asrama Haji Pondok Gede. \
Fokus utama expo kali ini adalah penguatan ekosistem halal dan pengenalan layanan unggulan BSI Bank Emas.
Kehadiran BPKH dalam Global Islamic Financial Institutions Forum 2025 di Dubai menjadi platform penting untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam memajukan ekonomi syariah.
MASYARAKAT modern di perkotaan telah mengenal gaya hidup yang menerapkan prinsip islami, tidak hanya makanan, tetapi juga gaya berpakaian, wisata, dan bahkan perbankan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved