Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PERUM Bulog dan Grab menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait pemenuhan kebutuhan pangan berkualitas dan terjangkau. Melalui kesepakatan kerja sama itu, perseroan akan menyalurkan beras ke seluruh Grab Kios yang merupakan para pelaku UMKM mitra Grab.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meyakini dengan skema tersebut, Indonesia akan bisa segera mewujudkan ketahanan pangan terutama pada komoditas beras yang saat ini masih jadi persoalan.
"Dengan total Grab Kios yang mencapai 2,6 juta unit di seluruh Tanah Air, mereka bisa menjadi perpanjangan tangan untuk membuka akses keterjangkauan kepada masyarakat," ujar Budi Waseso di Jakarta, Kamis (7/11).
Baca juga: Bulog Dorong Distribusi Pangan Lewat E-Commerce
Dengan persebaran yang semakin merata, tidak akan ada lagi kelangkaan atau kekurangan stok. Akhirnya, harga beras akan stabil.
Selain bisa menjadi jawaban persoalan ketahanan pangan, kerja sama dengan Grab juga menjadi solusi bagi Bulog dalam isu penyaluran. Selama ini, perusahaan pangan itu sangat kesulitan masuk pasar karena kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan beras swasta.
"Dengan total Grab Kios yang mencapai 2,6 juta, kami yakin masalah terkait penyaluran bisa selesai. Kalau kita bisa salurkan satu ton ke setiap Grab Kios saja, totalnya sudah 2,6 juta ton," tutur pria yang akrab disapa Buwas itu.(OL-5)
Selama empat minggu setelah konvoi, sebanyak 6.500 paket Hansaplast dibagikan oleh mitra pengemudi kepada penumpang dan masyarakat.
MENANGGAPI rencana pemerintah menaikkan tarif ojol hingga 15%, sejumlah perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi menyatakan dukungan langkah yang berimbang.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
BPI Danantara menegaskan bahwa hingga saat ini belum terlibat dalam rencana akuisisi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (Goto) oleh Grab.
Kabar keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengeklaim pihaknya tidak mengenakan komisi lebih dari 20% kepada mitra pengemudi ojek online (ojol).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved