Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BANK Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,00%. Keputusan ini merupakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 23-24 Oktober 2019.
Pemangkasan ini diketahui merupakan yang keempat kalinya dilakukan pada tahun 2019 ini terhitung sejak Juli 2019.
Gubernur Bank Indonesia (GBI) Perry Warjiyo mengatakan kebijakan tersebut konsisten dilakukan dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang tetap menarik. Serta sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik.
"Semua kebijakan kami akomodatif dengan stabilitas yang terjaga kami menurunkan suku bunga 4 bulan berturut-turut sampai dengan 1% (akumulasi pemangkasan suku bunga) menjadi 5%," jelas Perry.
Selain menurunkan suku bunga, BI turut menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25% dan menurunkan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Berbagai kebijakan ini, sambungnya, akan mendorong ekonomi baik dari pembiayaannya oleh perbankan maupun upaya mendorong permintaan pembiayaan.
Baca juga: 76 Efek Baru Ditargetkan Masuk ke BEI di 2020
Menanggapi penurunan suku bunga ini, Ekonom BCA David Sumual mengatakan keputusan tersebut sudah tepat dilakukan oleh BI. Menurutnya, penurunan suku bunga ini memang sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia saat ini.
"Sebetulnya ini sesuai ekspektasi saya karena masih ada ruang untuk penurunan. Dan ini sesuai dengan fundamental kita saat ini," tukasnya saat dihubungi oleh Media Indonesia, Kamis (24/10).
Meski begitu, penting bagi BI untuk melakukan kombinasi antara bauran kebijakan dan kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM). Karena penurunan suku bunga ini tidak bisa langsung dirasakan dampaknya. Permintaan kredit saat ini pun menurutnya pertumbuhannya masih lemah. Maka perlu bauran kebijakan lain seperti, penurunan GWM.
"Jadi tetap butuh kebijakan lain dari sisi pemerintah untuk menstimulasi perekonomian. Bisa dari segi fiskal, kebijakan pajak, terus dari sisi tim ekonomi (Kementerian) yang baru terbentuk ada kebijakan-kebijakan baru untuk mendorong investasi," paparnya. (A-4)
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved