Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

JK Tegaskan Indonesia Tidak Alami Deindustrialisasi

Faustinus Nua
17/10/2019 20:26
JK Tegaskan Indonesia Tidak Alami Deindustrialisasi
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan paparan saat menghadiri acara dialog bersama 100 ekonom di Jakarta, hari ini.(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

WAKIL Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan bahwa tidak terjadi deindustrialisasi di Indonesia saat ini. Meski sektor industri mengalami penurunan dari segi presentase terhadap pertumbuhan ekonomi namun ia mengungkapkan sektor industri masih terus berkembang.

"Ekonomi (secara keseluruhan) memanh lebih cepat berkembang, tapi industri juga ikut berkembang. Jadi sektor industri kita berkembang cuman lebih rendah dari yang lainnya. Ini bukan deindustrialisasi", kata dia dalam dialog 100 Ekonom bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta (17/10).

Menurutnya saat ini beberapa sektor industri memang mengalami perlambatan. Akan tetapi ada beberapa sektor industri justru berkembang sangat pesat. Secara nominal menurutnya sektor tersebut memberi sumbangan yang cukup tinggi terhadap ekonomi nasional.

"Memang dari segi presentase itu menurun tapi yang lain itu naik. Kan persentase itu 100% yang naik itu di pertambangan, mineral dan sawit itu naik," tuturnya.

Dia juga menambahkan bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki untuk meningkatkan ekonomi nasional terutama pada perijinan. Menurutnya masalah perijinan di Indonesia memang masih cukup rumit namun dengan kehadiran Online System Submission (OSS) sejak 6 bulan yang lalu sudah ada dampak membaiknya sistem perijinan di Indonesia.

Dikisahkannya bahwa ia pernah punya pengalaman saat menjadi ketua PMI (Palang Merah Indonesia). Untuk mengurus ijin PMI terkait mengirim darah, pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Ijin kita ini memang tidak mudah, saya sendiri ketua PMI butuh 4 tahun hanya untuk menyakinkan Depkes dan lembaga lain untuk bisa mengirim darah. Butuh berapa tahum PLN mendapat ijin. Terus terang OSS memang ada itu baru 6 bulan lalu, kita kembangkan," tuturnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya