Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemerintah Jamin Skema KPBU Beri Untung bagi Swasta

Andhika Prasetyo
07/10/2019 14:03
Pemerintah Jamin Skema KPBU Beri Untung bagi Swasta
Menhub Budi Karya Sumadi(MI/Bary Fathahilah)

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin pembangunan infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) akan berhasil dan memberi keuntungan bagi pihak swasta yang terlibat di dalamnya.

Jaminan itu diberikan mengingat pemerintah bersama berbagai pihak termasuk para ahli dan pelaku usaha sudah melakukan feasibility study untuk memproyeksikan setiap proses mulai dari pembangunan sampai pendapatan yang akan diraih di masa mendatang.

"Kami libatkan profesional, tim juri yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu untuk awasi proses ini. Kami jamin keberhasilan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU," ujar Budi di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (7/10).

Pembangunan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat menjadi satu contoh pembangunan dengan skema KPBU yang berpotensi berhasil dengan keuntungan signifikan.

Dari feasibility study yang dilakukan, pemerintah mengestimasi biaya modal yang dibutuhkan untuk membangun bandara tersebut mencapai Rp1,6 triliun. Adapun, biaya operasional sebesar Rp2,6 triliun dengan masa konsesi 32 tahun.

Baca juga: Pemerintah Dorong Pembangunan Perumahan dengan Skema KPBU

Selama masa konsesi, diproyeksikan pendapatan badan usaha dari sisi aeronatical mencapai Rp15,9 triliun dan non-aeronautical Rp2,1 triliun.

Dengan proyeksi sebaik itu, Budi mengatakan saat ini sudah ada beberapa perusahaan swasta asing yang mengaku tertarik untuk terlibat.

"Ada lebih dari 10 atau hampir 20. Mereka berasal dari Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Singapura," terangnya.

Sebelum Singkawang, pemerintah juga sudah melakukan persiapan akhir untuk pembangunan Bandara Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Konsorsium perusahaan antarnegara yakni Changi Aiports International Pte Ltd asal Singapura dan PT Cardig Aero Service asal Indonesia menjadi kandidat utama yang akan mengembangkan dan mengelola bandara tersebut.

Sebelumnya, belum pernah ada pihak swasta asing yang terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan bandara di Tanah Air. Diharapkan, Bandara Labuan Bajo dapat menjadi pemicu bagi investor-investor luar negeri lainnya untuk ikut membangun bandara di Indonesia.

"Kami yakin ini akan menjadi contoh yang baik untuk semua pembangunan infrastruktur yang lebih profesional," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya