Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pengembang Lokal Sambut Investor Asing

Dero Iqbal Mahendra
17/9/2019 03:50
Pengembang Lokal Sambut Investor Asing
Pembangunan di sebuah kawasan perumahan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu(ANTARA/RAISAN AL FARISI)

Hingga kini program sejuta rumah mencapai 893.939 unit per 9 September. Pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 1,25 juta rumah pada 2019.

PEMERINTAH berupaya menarik investasi sebanyak mungkin dari dalam dan luar negeri di berbagai sektor, termasuk properti. Hasilnya, banyak investor asing yang berminat, termasuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Yang datang ke saya sudah banyak, ada dari Korea, Dubai, Tiongkok, dan Malaysia sangat berminat. Bahkan, mereka mau membangun rumah MBR. Saya sendiri bingung mereka tertarik membuat rumah MBR dan itu investor asing," tutur Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PU-Pera Khalawi Abdul Hamid, di sela-sela acara International Real Estate Federation (FIABCI) Asia Pacific Real Estate Congress (APREC) di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (13/9).

Menurutnya, hal itu kemungkinan karena Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) sangat aktif mendukung pembangunan MBR. Para investor asing tampaknya heran terkait dengan REI mau membantu pemerintah dalam membangun rumah segmen MBR.

Meski permintaan investasi cukup banyak, pemerintah dengan sejumlah asosiasi properti masih menggodok beberapa regulasi. Banyak hal yang perlu disiapkan, khususnya perizinan.

"Perizinan kita masih belum optimal di daerah, mulai PP Nomor 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan MBR masih harus kita dorong bahwa daerah perlu melaksanakan percepatan perizinan. Itu karena mereka kan otonomi. Pengembang merasa susah karena mengurus izin masih membutuhkan waktu lama. Itu salah satunya," tutur Khalawi.

Ia mengungkapkan hubungan dengan REI sejauh ini sangat baik dan pemerintah terus berupaya mempercepat program perumahan untuk rakyat. Hingga saat ini program sejuta rumah mencapai 893.939 unit per 9 September. Pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 1,25 juta rumah pada 2019.

Perlu mitra daerah

Dalam kesempatan yang sama, Presiden FIABCI Asia Pasific, Soelaeman Soemawinata, mengungkapkan pengusaha domestik tidak akan melihat investor asing sebagai saingan. Sebaliknya, pengusaha nasional justru mau berkolaborasi dalam membangun perumahan di Indonesia, khususnya segmen MBR.

Soelaeman menilai para investor asing tidak dapat langsung masuk ke Indonesia, meski memiliki keunggulan dalam sejumlah aspek, seperti teknologi, perencanaan, bahkan keuangan. Penyebabnya, investor asing tidak mengetahui kearifan lokal yang berlaku. Dengan demikian, mereka membutuhkan para pengembang di daerah sebagai mitra.

Dalam kongres FIABCI itu, Soelaeman menyampaikan program sejuta rumah karena dianggap sebagai program unggulan dari Indonesia. Program tersebut menjadi unggul lantaran merupakan penggagas model kerja sama pemerintah dan swasta dalam pembangunan perumahan rakyat.

Ia mengungkapkan, pihaknya mengunjungi sejumlah negara di Asia Pasifik. Nyatanya, di negara kawasan tersebut belum memiliki program yang berkaitan dengan program rumah rakyat oleh pemerintah yang dilakukan swasta. Umumnya pengadaan rumah rakyat masih dilaksanakan pemerintah secara langsung tanpa melibatkan swasta.

Padahal, imbuh Soelaeman, di negara dunia ketiga, pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membangun rumah. "Ini yang mereka minta agar Indonesia menjelaskan model ini ke negara-negara lain di Asia Pasifik," tutur Soelaeman.

Presiden FIABCI Dunia, Walid Moussa, juga mengungkapkan program satu juta rumah di Indonesia sangat menarik karena pemerintah ikut turun tangan dalam pembangunan rumah bagi masyarakat. Banyak pengembang melihat potensi di sektor perumahan di Indonesia. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik