Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
OTIRITAS Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong masyarakat agar memahami manfaat penggunaan pinjaman berbasis daring (fintech lending). Masyarakat juga harus mencermati sejumlah risiko bagi peminjam dan pemberi pinjaman.
“Masyarakat harus memanfaatkan pinjaman daring secara optimal. Terlebih, dengan banyaknya pinjaman daring ilegal yang meresahkan masyarakat dan mengganggu industri,” ujar Kepala Kantor OJK Kalimantan Timur, Dwi Ariyanto, dalam acara Fintech Days 2019 di Samarinda, melalui keterangan resmi.
OJK, lanjut dia, mengarahkan agar pinjaman daring dimanfaatkan untuk meningkatkan pendanaan bagi masyarakat bawah terutama, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Acara Fintech Days 2019 yang digelar OJK dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berlangsung pada 3-5 September 2019. Program tersebut bertujuan memberikan edukasi masyarakat tentang manfaat dan cara penggunaan pinjaman daring. Dengan begitu, terdapat alternatif pendanaan bagi sektor UMKM
Peserta kegiatan adalah pelaku industri UMKM, koperasi, industri jasa keuangan, dan pelaku industri jasa keuangan di Samarinda. Hadir pula kalangan mahasiswa, dosen, peneliti dan perwakilan pemerintah daerah, berikut masyarakat umum calon pemberi dan penerima pinjaman fintech lending.
Terdapat lima kegiatan dalam Fintech Days 2019, yakni OJK Goes to Campus, media visit, radio talk show, seminar nasional, dan pameran penyelenggara pinjaman daring.
Pada 3-4 September, AFPI menyelenggarakan pameran di Big Mall Samarinda yang diikuti 59 perusahaan penyelenggara pinjaman daring. Kegiatan itu juga diwarnai dialog edukasi publik mengenai pinjaman daring.
Saat ini, sebanyak 127 perusahaan pinjaman daring berstatus terdaftar/berizin di OJK. Rinciannya 119 penyelenggara bisnis konvensional dan 8 penyelenggara bisnis syariah. Hingga Juli 2019, akumulasi jumlah pinjaman daring sebesar Rp 49,79 triliun, dengan jumlah outstanding sebesar Rp 8,73 triliun. Sementara itu, rekening pemberi pinjaman sebanyak 518.640 entitas dan penerima pinjaman 11.415.849 entitas.
Wilayah Kalimantan Timur memiliki akumulasi jumlah pinjaman, pemberi pinjaman, dan penerima pinjaman tertinggi, dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Kalimantan. Akumulasi jumlah pinjaman daring di Kalimantan Timur mencapai Rp 494,66 miliar, yang ditransaksikan 4.435 entitas pemberi pinjaman dan 122.552 entitas penerima pinjaman.(OL-09)
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Per Desember 2024, data OJK mencatat bahwa penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59% dari total penyaluran nasional.
Selama tujuh tahun hadir, Adapundi telah sukses dalam menyediakan akses pendanaan bagi lebih dari 700 ribu UMKM dan jutaan pengguna.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
KETERTARIKAN masyarakat kepada industri aset kripto dinilai semakin tinggi. Ini berarti tiap pedagang aset kripto teregulasi sangat penting untuk memastikan transaksi berjalan dengan aman.
Di sisi lain, jumlah pelaku yang terdaftar juga melonjak tajam dari 16 menjadi 113 pengguna dalam waktu kurang dari dua tahun.
Rendahnya angka penetrasi menunjukkan terbatasnya peran asuransi dalam menopang stabilitas ekonomi.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved