Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Penolakan Suprajarto Cermin Buruknya Rekrutmen Direksi BUMN

Mediaindonesia.com
30/8/2019 16:09
Penolakan Suprajarto Cermin Buruknya Rekrutmen Direksi BUMN
Kantor Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)(FOTO ANTARA/Paramayuda)

DIREKTUR Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus menyatakan bahwa Penolakan Suprajarto yang ditunjuk sebagai Dirut BTN oleh Menteri BUMN karena tidak diajak bicara sebagai cerminan buruknya sistem rekrutmen direksi BUMN.

"Fakta yang diungkapkan Suprajarto bahwa dirinya tidak diajak bicara terkait penunjukannya sebagai Dirut BTN merupakan bukti bahwa terjadi ketidakprofesionalan dalam penunjukan Direksi BUMN," ujar Yunus melalui keterangan resminya, hari ini.

Bahkan, ia menduga semua Direksi BUMN yang ditunjuk tidak pernah diajak bicara seperti yang dialami Suprajarto. "Jika benar demikian maka Direksi BUMN tak ubahnya hanya merupakan barisan job seeker yang harus siap ditugaskan kemana saja tanpa mempertimbangkan faktor profesionalisme yang meliputi kompensasi, kompetensi dan corporate culture," tuturnya.

Yunus berpendapat sistem rekruitmen yang digembar-gemborkan oleh Kementerian BUMN melalui talent pool BUMN tidak jelas, karena semua dilakukan secara tertutup, publik tidak bisa mengakses proses penunjukan Direksi BUMN tersebut, termasuk karyawan di internal BUMN itu sendiri.

Baca juga: Suprajarto Tolak Pimpin BTN, Dirut BRI Otomatis Kosong

Menurutnya, penolakan Suprajarto yang ditunjuk sebagai Dirut BTN oleh Menteri BUMN, dimana sebelumnya merupakan Dirut BRI adalah tindakan profesional yang perlu di apresiasi.

"Selama ini perpindahan Direksi satu BUMN ke BUMN yang lain dilakukan dengan tidak memperhatikan aspek-aspek profesionalisme personal Direksi, menghilangkan persyaratan hard dan soft kompetensi, mengabaikan corporate culture dan semua dilakukan oleh Menteri BUMN atas nama pemegang saham," tandasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik