Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Ekonomi Islam di Indonesia Masih Tertinggal

Andhika Prasetyo
23/8/2019 16:38
Ekonomi Islam di Indonesia Masih Tertinggal
Menkeu Sri Mulyani(MI/Susanto)

INDONESIA merupakan pemain terbesar dalam sektor ekonomi Islam. Sayangnya, kelebihan tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendorong perekonomian negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, saat ini, Indonesia belum masuk ke sepuluh besar Global Islamic Economy Index.

Indonesia, lanjut perempuan yang akrab disapa Ani itu, memiliki instrumen pembiayaan syariah yang banyak. Namun, itu bukan satu-satunya indikator yang dinilai untuk menjadi negara dengan ekonomi Islam terbaik.

"Di dalam ekonomi islam, indeks dihitung berdasarkan indikator lain yakni industri berbasis syariah. Dalam sektor itu, kita masih sangat tertinggal," ujar Ani di Jakarta, Jumat (23/8).

Dalam peta keseluruhan industri halal dunia, omzet yang dihasilkan setiap tahun mencapai US$2,1 triliun. Dari total tersebut, Indonesia memang memegang angka cukup besar dan datang dari sektor makanan dan minuman halal. Adapun, nilainya mencapai US$174 miliar.

Baca juga: WIEF Ke-12, Membangun Ekonomi Islam di Tengah Kearifan Nusantara

Sayangnya, angka itu hanya datang dari satu pemain yakni Indofood. Maka dari itu, ia menekankan seluruh pihak harus mulai duduk bersama membenahi ekosistem ekonomi Islam di Nusantara.

Fondasi yang sudah terbangun harus semakin dikuatkan untuk menopang industri syariah ke depannya.

"Salah satu yang menjadi hambatan utama dalam pengembangan ekonomi Islam di Indonesia adalah minimnya sumber daya manusia di sektor tersebut. Jumlah penduduk kita banyak tapi kualitas kita belum sampai atas. Ini adalah cerminan secara umum. Maka dari itu kita perlu melakukan invstasi agar SDM kita unggul," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya