Potensi Perluasan Tensi Perang Dagang AS-Tiongkok Diwaspadai

Nur Aivanni
07/8/2019 19:56
Potensi Perluasan Tensi Perang Dagang AS-Tiongkok Diwaspadai
Seorang wanita melintas di bura efek Tiongkok yang ada di Beijing(AFP/Greg Baker)

KEMENTERIAN Keuangan terus memantau potensi perluasan tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Terlebih, sejak AS menyetbut Tiongkok melakukan manipulais mata uang (currency manipulator).

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Adriyanto menanggapi terjadintya pelemahan mata uang yuan yang diiduga sengaja dilakukan Tiongkok.

"Sejak treasury Amerika mengatakan China adalah currency manipulator, hal ini menunjukkan perluasan tensi ekonomi antara China dan Amerika. Risiko yang semakin besar ke sektor keuangan terus kami pantau," katanya kepada Media Indonesia, Rabu (7/8).

Baca juga : JK: Hadapi Perang Dagang, Indonesia Harus Andalkan Diri Sendiri

Meski demikian, Adriyanto belum mau menyebut perluasan tensi perdagangan AS-Tiongkok itu sudah mulai mengarah pada perang mata uang antara dolar As dan yuan Tiongkok.

"Definisi perang mata uang kan belum jelas. Tetapi risiko perlambatan ekonomi di global dan keuangan makin besar kalau ini terus berlanjut," ujarnya.

Pemerintah, lanjut Adriyanto sudah menyiapkan sejumlah kebijakan antisipasi jika tensi perang dagang AS-Tiongkok meningkat dan semakin meluas. Salah satu yang diupayakan terkait menjaga pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap stabil.

"Kalau langkah antisipasi sudah dilakukan sejak tahun lalu, termasuk menjaga pertumbuhan konsumsi. Dijaga agar tetap tumbuh stabil, juga jaga inflasi. Meski kuartal II investasi melambat, mudah-mudahan kuartal III dan IV bisa kembali menguat terutama investasi dalam negeri," jelasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya