Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Dibayangi Kondisi Perekonomian Global, IHSG Ditutup Loyo

Atalya Puspa
05/8/2019 21:06
Dibayangi Kondisi Perekonomian Global, IHSG Ditutup Loyo
tabulasi pergerakan indeks saham di Bursa Efek Indonesia(MI/Adam Dwi)

USAI diiumumkannya data pertumbuhan ekonomi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jusrtu anjlok 164,48 poin atau 2,59% ke level 6.175,70.

Meskipun rilis data ekonomi menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II melemah menjadi 5,07%, hal itu dinilai bukanlah penyebab dari melemahnya IHSG pada perdagangan hari ini.

Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengungkapkan, pergerakan IHSG cenderung dipengaruhi oleh bayang-bayang kondisi perekonomian global.

"Peetumbuhan ekonomi tidak begitu berpengaruh pada pergerakan IHSG. Karena angkanya masih cukup bagus di 5%. Tapi lihat juga dalam kondisi ekonomi global, di sana masih belum stabil. Ada perang dagang, dan harga komoditas juga turun," kata Teguh kepada Media Indonesia, Senin (5/8).

Baca juga : Tak Ada Momen Khusus, Konsumsi Rumah Tangga Bakal Melambat

Di sisi lain, dari dalam negeri Teguh menilai hal yang paling berpengaruh pada pergerakan investor yakni dari rilis laporan keuangan emiten yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

"Kinerja emiten yang terdaftar di BEI rata-rata memang kurang bagus. Laba Astra turun, BNI naik tipis, dan perusahaan kecil banyak yang kinerjanya dari sisi laba turun," tuturnya.

Karenanya, Teguh menilai wajar apabila pergerakan IHSG cenderung berada di zona merah.

Dirinya memprediksi, pergerakan IHSG akan terus membaik apabila emiten dipatok harga rendah, sesuai dengan kinerjanya.

"Kinerja emiten yang kurang bagus, memang seharusnya saham-sahamnya dihargai pada valuasi yang rendah. Saya sebagai investor maunya pasar turun dan sekarang masih cenderung menahan untuk beli," tuturnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya