Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

KKI Minta Kualitas Layanan Konsumen Lebih Ditingkatkan

Dero Iqbal Mahendra
02/8/2019 18:00
KKI Minta Kualitas Layanan Konsumen Lebih Ditingkatkan
Praktisi Hukum Perlindungan Konsumen sekaligus Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), David M.L. Tobing(MI/Panca Syurkani)

PRAKTISI Hukum Perlindungan Konsumen sekaligus Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), David M.L. Tobing, mengimbau agar investor di transportasi darat urban untuk lebih mengarahkan investasinya bagi peningkatan kualitas layanan terhadap konsumen daripada untuk melakukan promo jor-joran.

Hal tersebut merujuk kepada temuan KKI dalam hasil survei yang dilakukan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) bertajuk “Preferensi Konsumen terhadap layanan Moda Transportasi Darat Urban di Indonesia”.

Baca juga: Darmin Prediksi GDP Kuartal II Tumbuh di Angka 5,1 Persen

“Regulator harus memantau investor yang membakar uang untuk promo yang tujuannya untuk merebut pasar. Karena ini dapat mengarah pada persaingan yang tidak sehat. Lagi pula konsumen sekarang sudah cerdas. Mereka tidak tergiur promo tarif murah saja, tapi lebih memilih layanan mana yang aman dan nyaman bagi mereka,” jelas David, Jumat (2/8).

Survei tersebut dilakukan selama kurun waktu Februari-April 2019 dengan melibatkan 625 responden yang berada di 15 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Bali, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan teknik random sampling.

Dalam hasil survei tersebut, terdapat empat moda transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat urban, yaitu ojek online atau Ojol, taksi online atau Taksol, Bus Trans dan KRL. Namun dari keempatnya, preferensi konsumen yang memilih layanan yang ditawarkan aplikator karya anak bangsa, Gojek, yaitu mencapai 36% dari total responden.

Mantan Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional menjelaskan preferensi konsumen untuk memilih layanan Gojek dikarenakan keamanan dan kenyamanan yang diberikan selama mereka menikmati layanan yang disediakan aplikasi karya anak bangsa tersebut.

Survei tersebut juga menunjukkan layanan Go-Ride dari Go-Jek dinilai lebih aman (56%), lebih diandalkan (55%), lebih ramah (53%) serta lebih nyaman dan bersih (53%). Sementara itu, survei mencatat preferensi konsumen untuk memilih layanan Grab, yang aplikator asal Malaysia yang juga kompetitor Gojek di industri ride hailing ini, tercatat lebih tinggi pada aspek keterjangkauan tarif (lebih murah), yakni mencapai 53%, dibandingkan Go Jek yang mencatat angka 47%.

Baca juga: Kuota FLPP akan Ditambah Menjadi 100 Ribu

Sedangkan, KRL dan bus trans dipilih responden dikarenakan kemampuannya dalam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan konsumen selain juga dapat diandalkan untuk ketepatan waktu layanannya.

Di sisi lain pengguna taksi online, Go Jek memiliki tingkat preferensi konsumen lebih tinggi pada semua aspek, yaitu pada aspek keterjangkauan tarif (54%), aspek keamanan (59%), kehandalan layanan (60%), keramahan (57%), dan kenyamanan serta kebersihan (59%).  (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya