Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DIREKTUR Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai tingkat inflasi yang ideal bagi perekonomian Indonesia di kisaran 2%. Inflasi yang terlalu rendah atau bahkan deflasi, menurutnya, tidak akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Tingkat inflasi yang ideal bagi perekonomian menurut saya ada di kisaran 2%. Inflasi yang terlalu rendah atau deflasi tidak mendorong tumbuhnya ekonomi karena memberikan insentif yang negatif bagi pelaku ekonomi untuk berproduksi," kata Piter kepada Media Indonesia, Jumat (26/7).
Sementara itu, lanjut dia, inflasi yang terlalu tinggi juga tidak baik. Pasalnya, kondisi tersebut akan mengurangi daya beli masyarakat dan kemudian menghambat dari sisi permintaan.
Baca juga: Sinergi Kebijakan Kunci bagi Pengendalian Inflasi
Piter mengatakan sebenarnya tingkat inflasi bisa ditekan ke angka 2%. Hanya saja, membutuhkan kerja keras dan waktu untuk mencapainya. Infrastruktur yang terintegrasi, menurut dia, adalah kunci untuk bisa menekan tingkat inflasi.
"Inflasi kita utamanya disebabkan dari sisi supply. Masalah distribusi dan sebagainya. Itu yang harus benar-benar diperbaiki. Saya kira pembangunan infrastruktur sudah sangat sejalan dengan upaya untuk menurunkan inflasi," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menargetkan tingkat inflasi ke depannya akan semakin rendah. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan inflasi rendah yang dimaksud tersebut bukan berarti inflasi 0%.
"Targetnya kalau sekarang 3,5% plus minus satu tahun ini. Tahun depan 3% plus minus satu. Begitu seterusnya," kata Darmin usai rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi 2019, Jakarta, Kamis (25/7).(OL-5)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved