Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Biro Perjalanan Harus Siap Hadapi Disrupsi

Mediaindonesia
23/7/2019 04:20
 Biro Perjalanan Harus Siap Hadapi Disrupsi
PRODUK ELECTRA BANTU BISNIS TRAVEL AGENT: Direktur Utama Sabre Travel Network Indonesia Deny Fajar (kanan)(ANTARA FOTO/Audy Alwi/foc.)

Bisnis biro perjalanan (travel agent) termasuk yang terkena disrupsi akibat perkembangan dunia teknologi informasi.

Perubahan perilaku konsumen yang lebih senang memesan secara daring (online) perlu disikapi para pelaku usaha biro perjalanan.

Untuk menjawab tantangan itu, anak usaha Sabre Travel Network Indonesia meluncurkan aplikasi berbasis internet bernama Electra. Hal itu untuk mempermudah para pebis-nis biro perjalanan melayani pengguna jasa perjalanan korporasi ataupun perorangan untuk pemesanan tiket penerbangan, hotel, tur, umrah, pariwisata, dan paket transportasi lainnya.

"Mereka (pebisnis travel konvensional) tidak mampu bersaing karena beberapa kendala, di antaranya lemahnya visi dan antisipasi strategis pelaku konvensional dalam menghadapi era digital, proses perizinan yang panjang dan rumit. Belum lagi dibutuhkan investasi yang besar untuk dapat membangun sendiri sebuah aplikasi online," kata Managing Director Sabre Travel Network Indonesia, Deny Fajar, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Saat ini telah ada 470 biro perjalanan bergabung di aplikasi tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan keuntungan biro perjalanan yang mendaftar di Electra ialah kepemilikan aplikasi online yang terkoneksi dengan seluruh maskapai penerbangan domestik maupun internasional, beserta fitur-fitur yang bermanfaat bagi konsumen secara instan, dengan menggunakan identitas biro perjalanan sendiri.

"Selain itu, untuk keamanan transaksi menggunakan metode deposit-top up sehingga tidak akan ada pembayaran yang tertunda," tandas Denny.

Dalam kesempatan yang sama, pakar manajemen dan bisnis dari Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, mengatakan bahwa disrupsi yang ada harus disikapi para pelaku usaha.

"Hal ini harus cepat diatasi. Kalau tidak, travel agent ini akan mati karena era sekarang serbadigital," ujar Rhenald Kasali. (*/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya