Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Investasi Jadi Kunci untuk Keluar dari Middle Income Trap

Nur Aivanni
16/7/2019 22:35
Investasi Jadi Kunci untuk Keluar dari Middle Income Trap
Ilustrasi investasi(ThinkStock)

KUNCI untuk keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah adalah dengan menggenjot investasi.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, bila hanya mengandalkan belanja pemerintah saja, justru Indonesia akan semakin terjebak dalam middle income trap

"Kuncinya adalah investasi yang besar dari swasta dan masyarakat harus tumbuh 2 digit, kalau mengandalkan belanja pemerintah melalui APBN maka berat," kata Tauhid kepada Media Indonesia, Selasa (16/7).

Investasi yang harus digenjot, sambungnya, adalah investasi pada industri yang memiliki nilai tambah tinggi dan berorientasi ekspor.

Dalam menggenjot investasi, katanya, pemerintah perlu membenahi pelayanan perizinan terutama terkait tata ruang dan pertanahan agar lebih cepat, murah dan mudah.

Baca juga : Sistem Politik tidak Terlalu Pengaruhi Minat Investor

Selain itu, kata Tauhid, pemerintah juga perlu memberikan insentif fiskal secara khusus bagi UMKM. Pasalnya, fasilitas super deduction tax yang diberikan saat ini hanya menguntungkan usaha besar yang mempunyai capital.

Juga, menurutnya, revisi UU ketenagakerjaan perlu dilakukan untuk meningkatkan investasi.

"Perbaiki UU Ketenagakerjaan, khususnya mengenai sistem pengupahan yang berbasis produktivitas," katanya.

Selain investasi, lanjut dia, pemerintah juga perlu meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebagai upaya untuk keluar dari middle income trap.

Pasalnya, peningkatan produktivitas akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat sehingga konsumsi kemudian akan meningkat.

Menurutnya, ekspor harus digenjot pada komoditas yang berbasis inovasi dan teknologi serta mengandalkan komoditas sumber daya alam. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik