Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dana KUR Baru Terserap Rp65,5 Triliun

Atalya Puspa
04/7/2019 09:35
Dana KUR Baru Terserap Rp65,5 Triliun
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

HINGGA akhir Mei 2019, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mencapai Rp65,5 triliun atau 46,8% dari target sebesar Rp140 triliun.

Pencairan dana KUR tersebut mencakup skema KUR mikro sebesar 65,1%, KUR kecil 34,58%, dan KUR TKI sebesar 0,35%.

"Data penyaluran itu menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pemerataan akses pembiayaan untuk usaha kecil," kata Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution seusai memimpin rapat koordinasi evaluasi penyaluran KUR di Jakarta, kemarin.

Porsi penyaluran KUR sektor produksi untuk pertanian, perikanan, industri, konstruksi, pariwisata, dan jasa juga telah mencapai 42,9% dari target sebesar 60%. Berdasarkan provinsi, penyaluran KUR di Jawa mendominasi dengan porsi 55,5%, Sumatra 20,2%, dan Sulawesi 9,9%.

Tiga bank yang menyalurkan KUR dengan porsi terbanyak ialah BRI sebesar Rp44,34 triliun dengan 2.105.735 debitur, Bank Mandiri Rp9,15 triliun dengan 120.659 debitur, dan BNI Rp8,22 triliun dengan 95.728 debitur.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, menambahkan pemerintah menekankan kepada perbankan untuk mengejar sektor produksi sehingga sesuai target.

"Penyaluran KUR di sektor produksi terus didorong untuk memajukan sektor riil di sentra-sentra produksi. Ini efek multiplayer sangat luar biasa," ujar Yuana.

Untuk mencapai target penyaluran KUR tahun ini, lanjut Yuana, pihaknya melakukan serangkaian upaya sosialisasi dan mengakomodasi para penyalur serta penerima KUR.

"Sehingga PDB kita tidak kalah dengan yang lain. PDB itu salah satu nilai tambah dan kuncinya ada di sektor produksi. Kita tidak menjual dalam bentuk raw materials," ungkap Yuana.

Pendampingan

Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon terus melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha kecil menengah untuk mengembangkan usaha. Pendampingan yang dilakukan untuk menyiapkan UKM memperoleh fasilitas KUR, pembinaan usaha, pembinaan manajemen keuangan usaha, fasilitasi UKM dengan perbankan, pembinaan lanjutan pascapenerimaan KUR untuk pengembangan usaha, dan pendampingan untuk pengembalian pinjaman.

"Kami berupaya melakukan pendampingan kepada UKM untuk mendapatkan fasilitas permodalan sehingga ke depan dapat mengembangkan usaha," kata Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Ambon, Piet Paliyama, kemarin.

Menurut Piet, pihaknya bertugas dan bertanggung jawab memberikan pendampingan, dorongan kepada UKM agar dapat memanfaatkan seluruh fasilitas permodalan yang disiapkan pemerintah ataupun nonpemerintah.

Kini, pihaknya mendampingi 86 UKM dengan total nilai KUR yang diusulkan sebesar Rp1,7 miliar. Adapun total realisasi KUR yang diperoleh Rp1,3 miliar dari BRI Ambon.

Pihaknya juga berupaya menggandeng perbankan untuk memberikan sosialisasi bagi seluruh UKM pada lima kecamatan di Kota Ambon. Setiap tahun sosialisasi KUR dilaksanakan bekerja sama dengan BRI.

"Seluruh surat yang ditetapkan pihak perbankan harus dilengkapi mengingat pinjaman modal usaha KUR diberikan dengan bunga yang sangat rendah, yakni 7% per tahun," tandas Piet. (Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya