Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dunia Penerbangan Nasional Terus Diguyur Persoalan

Andhika Prasetyo
10/6/2019 17:45
Dunia Penerbangan Nasional Terus Diguyur Persoalan
Sejumlah pramugari melintas dekat pesawat AirAsia(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

DIREKTUR Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Pramesti mengungkapkan, saat ini, banyak perusahaan penerbangan tengah mengalami kerugian.

Ia menyebutkan, jika melihat dari laporan keuangan sepanjang 2018, hampir seluruh maskapai mencatatkan kinerja keuangan negatif.

Bahkan, lanjut Polana, Air Asia menelan kerugian hampir Rp1 triliun.

Melihat kondisi tersebut, ia mengatakan pihaknya tengah melakukan analisis mendalam hingga beberapa waktu ke depan.

“Kami sedang analisis, kira-kira apa yang mereka alami. Ini bisa terjadi karena memang tidak ada subsidi sama sekali,” ujar Polana di Jakarta, Senin (10/6).

Baca juga: Perang Dagang Berpotensi Gerus Keuntungan Maskapai Penerbangan

Kinerja keuangan yang buruk akhirnya berdampak terhadap pembayaran jasa kebandarudaraan. Seperti yang kini juga terjadi pada Lion Air.

Maskapai tersebut mengajukan permohonan penundaan pembayaran jasa kebandarudaraan untuk periode kuartal pertama 2019 kepada PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara.

Adapun, pembayaran tersebut ditujukan untuk berbagai kebutuhan maskapai seperti sewa ruangan dan lahan, parking fee, landing fee and aviobridge, check in counter dan baggage handling system.

Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Prihantoro mengakui pihaknya memang telah meminta penangguhan pembayaran kepada AP I.

“Lion Air Group sudah menyampaikan hal tersebut secara tertulis dan resmi melalui surat kepada pengelola bandar udara,” ucap Danang. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya