Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEKRETARIS Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono, menanggapi kabar semakin mahalnya harga tiket pesawat jelang libur lebaran. Untuk diketahui, beredar viral di media online dan media sosial saat ini, harga tiket pesawat rute Bandung-Medan yang mencapai Rp21 juta (pergi-pulang).
Isnin mengatakan banyak travel dan aplikasi online yang menyediakan tiket dengan skema multi rute. "Itu kan namanya muter-muter, piknik itu. Jadi mesti hati-hati. Masyarakat harus mengecek betul. Kalau tidak laik jangan dibeli," ucap Isnin, Kamis (30/5).
Baca juga: Heboh Tiket Pesawat Rp21 Juta, Ini Penjelasan Garuda
Adapun, PT Garuda Indonesia juga telah memberikan konfirmasi terkait harga tiket penerbangan rute Bandung-Medan yang mencapai Rp21 juta tersebut..
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, menjelaskan tiket seharga puluhan juta itu bukanlah untuk penerbangan langsung. Tiket tersebut dimaksudkan untuk transit di beberapa kota terlebih dahulu yakni di Denpasar dan Jakarta.
"Jadi penumpang itu sengaja memutar jauh, dari Bandung ke Denpasar, Jakarta, baru ke Kualanamu. Jadi harganya mahal. Bukan penerbangan langsung," ujar Ikhsan.
Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan udara untuk lebih cermat dalam bertransaksi melalui agen-agen perjalanan, terutama secara daring. Masyarakat harus melihat detail rute dan transit yang ditawarkan oleh sistem pencari.
"Karena sistem akan mencari rute yang tersedia walaupun terlalu banyak transit. Tidak peduli memutar jauh atau melibatkan beberapa pesawat atau maskapai penerbangan sehingga harga yang muncul terlalu mahal," tandasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Garuda Indonesia juga tidak memiliki rute penerbangan Bandung-Medan.
Untuk rute Jakarta-Medan, harga tiket yang dikeluarkan perseroan ialah Rp2,1 juta sesuai tarif batas atas yang dikeluarkan pemerintah. (OL-6)
Angka kecelakaan lalu lintas pada masa Lebaran 2025 tercatat sebanyak 4.640 kecelakaan atau turun sebesar 34,31% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
SURVEI yang dilakukan Next menunjukkan hampir 90 persen penumpang mengaku puas dengan pelayanan PT Kereta Api Indonesia atau KAI selama arus mudik Lebaran 2025.
DINAS Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Depok, Jawa Barat, mengangkut ribuan ton lebih sampah dari 11 wilayah kecamatan selama momen mudik dan libur lebaran 2025.
Jumlah itu disebut mengalami penurunan sebesar 25,76% dari data tahun 2024 pada periode yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved