Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Perlu Upaya Berkelanjutan Selamatkan Neraca Perdagangan

Atikah Ishmah Winahyu
18/5/2019 20:54
Perlu Upaya Berkelanjutan Selamatkan Neraca Perdagangan
Ekono Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi(Antara/Audy Alwi)

PENGAMAT Ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan, defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 2,5 miliar dollar Amerika Serikat pada April 2019 salah satunya dipicu oleh faktor musiman.

Pemicunya adalah defisit neraca minyak dan gas (Migas) karena pemerintah ingin memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk Ramadan dan Lebaran nanti.

"Dari sisi defisit neraca migas ini sepertinya ingin memenuhi pasokan selama Ramadan dan Lebaran nanti. Dikasih cukup signifikan naiknya, terutama dari pengguna darat selepas harga tiket maskapai udara yang memang sudah cukup tinggi," kata Fithra kepada Media Indonesia, Sabtu (18/5).

Selain itu, lanjutny, kinerja ekspor rata-rata memang mengalami penurunan sehingga harus ada upaya jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang agar defisit neraca perdagangan tidak kembali membengkak pada kuartal II mendatang.

Baca juga : Subtitusi dan Ekspor Jadi Cara Tangkal Defisit Neraca Perdagangan

Sebagai upaya jangka pendek, Fithra menyarankan pemerintah untuk melakukan intervensi pada subsidi BBM karena disparitas antara harga domestik dan harga di luar negeri turut memicu demand yang berlebihan.

"Memang harus diantisipasi atau dicarikan solusinya berupa harga BBM yang dibuat lebih dekat dengan harga internasional. Mungkin tidak dicabut (subsidi) sepenuhnya, mungkin secara gradual tapi setidaknya itu bisa menurunkan tekanan dari sisi defisit neraca migas," jelasnya.

Fithra menambahkan, memotong regulasi yang berlebihan, dan mengawal kebijakan yang bisa menggenjot investasi baik di level pusat maupun di level daerah turut menjadi upaya jangka pendek memperbaiki defisit neraca perdagangan.

Sementara itu, meningkatkan ekspor dengan menguatkan industri menjadi upaya jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan pemerintah.

"Kita memang harus menggenjot industri, menggiatkan kegiatan industri dengan secara bertahap mengurangi ongkos produksinya, dengan secara bertahap meningkatkan produktivitasnya," terangnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya