Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Rp11,3 Triliun Modal Asing Melayang Karena Perang Dagang

Nur Aivanni
17/5/2019 15:45
Rp11,3 Triliun Modal Asing Melayang Karena Perang Dagang
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengakui bahwa ketidakpastian pasar keuangan global terus meningkat. Pasalnya, perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok masih terus berlanjut.

"Itu memang meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global sehingga menimbulkan dampak peralihan modal yang semula masuk ke emerging market, termasuk Indonesia, ini kembali ke negara-negara maju," kata Perry di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (17/5).

Diakuinya pula, perundingan-perundingan antara Amerika dan Tiongkok masih terus berlanjut. Ia pun berharap dalam G20 Summit pada Juni mendatang terjadi kesepakatan antara kedua negara tersebut. "Moga-moga itu terjadi kesepakatan," ucapnya.

Dampak perang dagang, disampaikan Perry, memang terasa ke seluruh negara termasuk Indonesia. Hal itu terlihat dari keluarnya modal asing sebesar Rp11,3 triliun. "Modal asing yang keluar terutama dari portofolio outflow. Kalau menurut data settlement, antara 13-16 Mei terjadi aliran modal asing yang keluar dari Indonesia nett jual Rp 11,3 triliun," katanya.

Kondisi tersebut, disampaikan Perry, kemudian memberikan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Menyikapi itu, ia menegaskan bahwa BI selalu berada di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan intervensi ganda baik melalui pasar valas di spot maupun DNDF.

"Demikian juga pembelian SBN dari pasar sekunder, dengan tetap menjaga mekanisme pasar. Itu yang terus kita lakukan sehingga kita juga selain men-supply di valasnya, juga membeli SBN dari pasar sekunder," tandasnya. (A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik