Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pemerintah akan Kuatkan Industri Pengolahan

Andhika Prasetyo
11/5/2019 11:13
Pemerintah akan Kuatkan Industri Pengolahan
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kanan) didampingi Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kiri)(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PEMERINTAH berupaya keras memperkuat pondasi ekspor nasional guna mendorong pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini. Salah satu pondasi yang dimaksud ialah industri pengolahan harus memiliki kapasitas dan produksi lebih besar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan selama ini, sektor tersebut sudah berjalan dengan baik. Hanya saja belum memberikan kontribusi signifikan terhadap neraca perdagangan.

Oleh karena itu, penguatan kebijakan akan terus dilakukan terutama kepada industri prioritas yang telah berperan cukup besar terhadap ekspor seperti makanan dan minuman, elektronik, otomotif dan kimia.

"Kita tinggal dorong agar ekspornya naik. Dorong industri pengolahan ke 4.0. Itu bukan sesuati yang muluk-muluk. Sekarang memang rasanya belum klik, tapi fondasinya sudah ada," ujar Darmin di kantornya, Jumat (10/5).

Baca juga: Ekspor dan Investasi Perlu Ditingkatkan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan industri pengolahan terhadap PDB pada kuartal pertama 2019 sebesar 3,86%. Angka yang diraih semestinya bisa lebih tinggi mengingat kontribusi sektor tersebut terhadap struktur PDB mencapai 20,07%, paling tinggi dari seluruh lapangan usaha.

Selain mendorong industri pengolahan, pemerintah juga akan mengantisipasi dampak negatif dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

"Kalau perang dagang berkelanjutan, ekspor nonmigas Tiongkok akan melambat. Artinya, ekspor kita ke sana pasti berdampak," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya