Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PENANGANAN masalah kemiskinan di Indonesia, tidak hanya pemerintah yang turun tangan. Organisasi kemasyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat ikut terjun memberikan solusi dalam mengatasi kemiskinan. Seperti dilakukan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang memberikan solusi mengatasi kemiskinan dengan pemberdayaan sektor pertanian dan anak asuh bagi yatim piatu sejak 2005.
"Dari 2005-2018, kami sudah membangun 244 unit usaha UMKM di Indonesia. FKBD juga sudah membangun 22 lembaga pendidikan dari PAUD hingga SMA. Sementara untuk anak asuh, kita sudah mempunyai 1.294 orang," kata Ketua umum FKDB H Ayep Zaki didampingi Cucup Ruhiyat Ketua II FKDB, yang membidangi masalah ekonomi dan Zaenal Mutaqin Direktur Bursa Tani Global Niaga, di Depok, Selasa (7/5).
Dikatakan Ayep Zaki, kedepan, kemiskinan dan kebodohan tidak boleh lagi ada di Indonesia. Pihaknya memberikan solusi kepada pemerintah agar kedua masalah itu bisa diselesaikan secara cepat. Solusi pertama, menurutnya adalah penguatan sektor pertanian dan kedua adalah fakir miskin dan yatim piatu harus benar-benar diperhatikan.
"Anak yatim harus kita perhatikan bersama. FKDB tidak bisa sendirian. Kita harus saling bersinergi, mulai dari tokoh masyarakat, partai politik, pemerintah dan semua elemen harus bahu membahu menangani masalah itu," ujarnya.
Program terbaru yang dilakukan FKDB adalah program Way Far di seluruh Indonesia. Cucup Ruhiyat selaku Ketua II FKDB menambahkan program Way Far dilatarbelakangi gerakan dilakukan FKDB sejak 2005-2018.
"Sumbangan dana dari donatur kita pergunakan untuk membentuk unit usaha. Setelah itu kami salurkan kepada yang berhak menerima. Program ini transparan dan bisa diakses publik," jelasnya.
baca juga: Ekonom: Pemerintah Harus Optimalkan Sektor Ekonomi Produktif
Selain unit usaha, sektor pertanian juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha pupuk batu bara salah satunya yang sudah dikembangkan cukup lama. Dari hasil riset yang dilakukan FKDB, apabila menggunakan pupuk biasa, produksi gabah per hektare menghasilkan 4-5 ton.
"Dengan menggunakan pupuk batu bara, produksi gabah menjadi 6-7 ton. Tidak hanya padi, jagung, tebu dan sawit pun sudah dicoba memakai pupuk batu bara. Hasilnya memang meningkat. Temuan ini terus disempurkan. Kami mengajak siapa pun termasuk petani untuk menyempurkankan pupuk ini," kata Zaenal Mutaqin Direktur Bursa Tani Global Niaga, yang menangani pupuk batu bara. (OL-3)
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved