Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Revolusi Digital Jadi Tantangan Pertahankan Eksistensi BPR

Atalya Puspa
03/5/2019 14:20
Revolusi Digital Jadi Tantangan Pertahankan Eksistensi BPR
Seorang nasabah melakukan setoran tabungan Dinar Qurban di Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Dinar Ashri di Mataram, NTB(ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

REVOLUSI digital jadi salah satu tantangan besar yang dihadapi industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Hal itu disampaikan Direktur Penelitian dan Pengaturan BPR, Ayahandayani.

Dengan perkembangan teknologi, semua hal dituntut untuk serba cepat dan praktis.

"Saat ini semua langsung bisa dipegang dengan handphone, bisa melakukan transaksi. Pola belanja berubah jadi e-commerce. Sehingga BPR mau tidak mau menghadapi tantangan dengan perkembangan teknologi saat ini," kata Ayahandayani dalam acara Pelatihan Media dan Gathering Otoritas Jasa Keuangan di Bandung, Jumat (3/5).

Baca juga: Tingkatkan Penetrasi,Bank Universal BPR Gencarkan Ajang Komunitas

Di samping itu, pihaknya melihat ada tantangan yang muncul dari persaingan dengan lembaga keuangan lainnya, seperti ketentuan Bank Umum untuk penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi irisan pasar dengan BPR.

"Program pemerintah untuk kredit usaha rakyat (KUR), suku bunganya sangat rendah. Tentu saja beririsan dengan pasar BPR," imbuhnya.

Untuk itu, dirinya mengatakan BPR akan senantiasa mengimbangi pelayanan dengan perkembangan teknologi yang ada.

"Dulu dengan hubungan pendekatan baik, tapi harus diimbangi dengan perkembangan teknologi. BPR harus menyadari pola perilaku kebutuhan masyarakat sudah mulai berubah," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya