Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Kemenperin Pacu Pengembangan Industri Kaca

Mediaindonesia
25/4/2019 06:40
 Kemenperin Pacu Pengembangan Industri Kaca
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Presiden Direktur PT Schott Igar Glass Abelardo Rafael Riverin Mora (kanan)(ANTARA FOTO/Risky Andrianto/hp.)

KEMENTERIAN Perindustrian terus memacu pengembangan industri kaca untuk alat-alat farmasi dan kesehatan.

Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, industri tersebut menjadi sektor prioritas karena untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, menjadi substitusi impor, dan mampu berdaya saing di kancah internasional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengemukakan peluang pengembangan industri kaca alat-alat farmasi dan kesehatan masih sangat terbuka, termasuk untuk memperbesar pasar dalam negeri.

"Jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa yang membutuhkan produk farmasi berupa vaksin, obat, dan lainnya, mendorong pula kebutuhan pasar domestik," kata Airlangga saat peresmian pengoperasian mesin AK 2000 (top line production) PT Schott Igar Glass di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kemarin

Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Schott Igar Glass atas upaya penambahan topline production sebanyak dua mesin AK 2000 untuk meningkatkan kapasitas terpasang produk vial dari 540 juta pcs per tahun menjadi 576 juta pcs per tahun atau tambah sebesar 36 juta pcs per tahun. Adapun kapasitas produksi terpasang untuk ampul sebesar 775 juta pcs per tahun.

"Capaian tersebut menjadikan PT Schott Igar Glass sebagai produsen utama dari produk vial dan ampul untuk kebutuhan domestik dengan pangsa pasar mencapai 70%. Selain itu, PT Schott Igar Glass telah menembus pasar ekspor ke lebih dari 20 negara di Asia dan Eropa," paparnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya