Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pasokan Berkurang Harga Bawang Fluktuatif

Supardji Rasban
15/4/2019 07:45
Pasokan Berkurang Harga Bawang Fluktuatif
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.(MI/Rendy Ferdiansyah)

HARGA bawang, baik bawang merah maupun bawang putih di berbagai wilayah Tanah Air dilaporkan terus membubung. Hal itu antara lain disebabkan pasokan yang belum dapat mencukupi ­permintaan.  

Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, misalnya, harga bawang merah dilaporkan mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi di Pasar Grosir Bawang Merah dan Lombok Sengon di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Brebes, Jawa Tengah.

Harga bawang merah yang sebelumnya hanya belasan ribu per kilogram, hingga kemarin dilaporkan berkisar Rp20.000 hingga Rp28.000 per kilogram. Sejumlah pedagang bawang merah di pasar itu menuturkan pasokan bawang merah berkurang karena saat ini banyak area persawahan yang sedang ditanami padi.

“Kalaupun ada petani yang menanam bawang merah, itu hanya di wilayah-wilayah tertentu,” ujar Mahfudin, bakul bawang merah di Kecamatan Tanjung.

Mahfudin menuturkan harga bawang merah Rp28.000 per kilogram itu termasuk yang kelas super. Adapun untuk yang kelas menengah dan di bawahnya antara Rp20.000 dan Rp25.000 per ­kilogram.

Menurut Mahfudin, harga bawang merah yang mencapai Rp28 ribu/kilogram itu masih di tingkat petani yang menjual hasil pertaniannya di Pasar Grosir Bawang Merah dan Lombok Sengon. Kalau di pasar-pasar tradisional, harganya lebih tinggi lagi.

“Kalau di pasar-pasar tradisional, bisa di atas Rp30 ribu per kilogram, itu untuk yang kelas super. Kalau Pasar Bawang dan Lombok Sengon termasuk pasar partai besar atau grosir,” terangnya.

Di Solo, Jawa Tengah, kenaikan harga bawang juga terjadi. Bukan hanya bawang merah, harga bawang putih di kota itu juga dilaporkan bertengger di posisi tinggi. Di sejumlah ­pasar utama, seperti Pasar Gedhe, Pasar Legi, dan Pasar ­Nusukan, ­misalnya, harga bawang putih  berada di kisaran Rp45 ribu atau naik Rp15 ribu dari harga di awal April yang masih Rp30 ribu per kilogram.

Begitu halnya dengan harga bawang merah, dari dua pekan sebelumnya masih di kisaran Rp20 ribu, kini meroket hingga Rp35 ribu per kilogram.

“Ya biasa, semakin mendekati puasa, harga pasti naik,” tutur Mbah Sinem, bakul bawang di Pasar Legi kepada Media Indonesia, kemarin sore.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Subagyo, mengakui kenaikan harga dua komoditas bawang itu menjelang Ramadan.

“Kita terus melakukan pantauan bersama Tim Penanggulangan Inflasi ­Daerah (TPID), dan untuk menekan harga kita menggelar pasar murah dan pasar mirunggan dengan subsidi Rp3.000 per kilogram,” kata dia.

Berbagai wilayah
Selain di Brebes dan Solo, gejala yang sama juga terjadi di Karawang, Tasikmalaya, dan Indramayu (Jawa Barat), Purwokerto dan Semarang (Jawa Tengah), Badung (Bali), Bangka Belitung, Aceh, dan Tapanuli Utara (Sumut), serta sejumlah daerah lain.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ­menginstruksikan para importir bawang untuk segera mengeluarkan stok bawang yang ada di gudang.

“Saya sudah minta importir segera menge-luarkan stok bawang mereka dari gudang. Jadi, tidak boleh ada yang ditahan di dalam gudang,” ujar Enggartiasto saat berkunjung ke Pasar Besar Palangka Raya, Sabtu (13/4).

Ia juga meminta para importir jangan sampai menyetok bawang terlalu banyak di gudang. “Jangan sampai kita menganggap mereka melakukan penimbunan,” tegasnya.

Mendag menjamin masalah bawang akan selesai dalam beberapa hari. Ia memanggil importir bawang dan meminta mereka segera melepas stok dari gudang. (WJ/CS/AD/JL/JH/AS/RS/MR/RF/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik