Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
TINGKAT inflasi produsen dan konsumen di Tiongkok sepanjang Maret mengalami peningkatan. Kondisi itu menunjukkan stabilitas yang dibutuhkan negara ekonomi raksasa global.
Akan tetapi, kalangan analis memperingatkan capaian tersebut belum sepenuhnya membuat Tiongkok keluar dari semak belukar. Tiongkok harus berjuang untuk mendorong inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Mengingat, inflasi produsen maupun konsumen diketahui melemah, seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Konflik dagang dengan Amerika Serikat (AS) juga berkontribusi menekan perekonomian Tiongkok.
Baca juga: Bakal Menang, Netanyahu Jadi Perdana Menteri Terlama Israel
Data yang dirilis pada Kamis (11/4), menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) sebagai parameter utama inflasi ritel, pada Maret 2019 naik sekitar 2,3% dari Maret 2018. Pun, capaian itu lebih tinggi 1,5% dari catatan Februari lalu.
Keuntungan muncul di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, seperti daging sapi dan domba. Begitu pula dengan harga buah dan sayur yang juga mengalami kenaikan. Adapun indeks harga produsen (PPI) yang menjadi barometer utama permintaan domestik, naik 0,4% per Maret 2019 dibandingkan capaian Maret 2018. Capaian periode Maret 2019 pun lebih tinggi 0,1% dari periode Februari 2019.
Diterbitkannya data CPI dan PPI sejalan dengan perkiraan survei Bloomberg. Namun, kalangan ekonom masih pesimistis terhadap prospek ekonomi Tiongkok.
"Belum ada perubahan mendasar dalam inflasi. Kenaikan harga makanan dan minyak mendorong inflasi utama bulan lalu. Tetapi, tekanan harga yang lebih luas masih ada," pungkas Julian Evans-Pritchard dari Capital Economics, seraya menyoroti kenaikan biaya bahan baku.
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok tercatat 6,6%, atau terendah dalam tiga dekade terakhir. Pemerintah Tiongkok menyatakan target pertumbuhan ekonomi 2019 sekitar 6-6,5%.
"Kelanjutan pelemahan ekonomi kemungkinan besar akan menjaga tekanan harga yang lebih luas," tutup Evans-Pritchard. (AFP/OL-6)
Presiden AS Donald Trump desak CEO Intel Lip-Bu Tan mundur dari jabatannya, terkait dugaan hubungannya dengan Tiongkok.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Chikungunya mewabah di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Guangdong, sejak Juli 2025. Hingga awal Agustus, lebih dari 7.000 kasus telah dilaporkan, menyebar di berbagai kota
Kemenlu Thailand membantah pemberitaan media Kamboja yang menuduh pemerintahan 'Negeri Gajah Putih' tengah mengupayakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
WABAH chikungunya yang ditularkan melalui nyamuk sedang menyerang Tiongkok. Sekitar 7 ribu orang di 13 kota di Negeri Tirai Bambu telah dilaporkan dengan Kota Foshan sebagai pusatnya.
WABAH Chikungunya sedang merebak di Tiongkok, chikungunya adalah virus yang ditularkan nyamuk
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved