Serapan Karet dalam Negeri Ditarget 25% pada 2024

Andhika Prasetyo
04/4/2019 20:00
Serapan Karet dalam Negeri Ditarget 25% pada 2024
Getah Karet(ANTARA)

PT Riset Perkebunan Negara (RPN) menyebut serapan karet alam untuk keperluan dalam negeri dapat meningkat menjadi 25% dalam lima tahun ke depan.

Saat ini, dari total produksi 3,5 juta ton per tahun, baru 600 ribu ton yang digunakan di dalam negeri atau sekitar 17%. Sisanya diekspor ke berbagai negara di dunia.

Direktur Pusat Penelitian Karet PT RPN Supriadi mengatakan pihaknya terus berupaya membantu pemerintah dan industri dalam negeri untuk meningkatkan serapan. Salah satu langkah yang telah dilakukan ialah dengan melakukan inovasi terhadap aspal dengan bauran karet sebanyak 7%.

Selain itu, RPN juga terus memantapkan karet sebagai bahan baku komponen infrastruktur lain, yakni untuk bantalan rel kereta dan jembatan.

Baca juga: Pengurangan Ekspor Karet untuk Mendongkrak Harga

Untuk saat ini, penggunaan karet sebagai bantalan masih belum dilirik industri lantaran dinilai memiliki biaya produksi yang cukup tinggi.

Permesinan yang tersedia di Tanah Air, ucapnya, masih belum mumpuni untuk menghasilkan produk yang efisien dan berdaya saing tinggi.

"Dari sisi teknologi kita mampu, tapi industrinya belum berjalan," ujar Supriadi di Jakarta, Kamis (4/4).

Jika industri sudah terbangun secara baik, terintegrasi dari hulu hingga hilir, ia optimistis prediksi serapan 25% dalam lima tahun akan terealisasi, bahkan menurutnya, bisa lebih cepat dari itu.

Ia juga menggarisbawahi produk-produk turunan karet yang harus didiversifikasi mengingat sebanyak 60% dari 600 ribu ton karet yang digunakan di dalam negeri hanya ditujukan untuk produksi ban.

Hal itu dinilai kurang baik karena masih banyak produk-produk lain yang bisa dihasilkan dari bahan baku karet. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya