Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menkeu: Ekspor Jasa ke Aljazair Kurangi Defisit Neraca Dagang

Nur Aivanni
27/3/2019 19:20
Menkeu: Ekspor Jasa ke Aljazair Kurangi Defisit Neraca Dagang
Menteri Keuangan Sri Mulyani( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani berharap kerja sama antara PT WIKA (Persero)Tbk dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank untuk membangun proyek perumahan di Aljazair bisa berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.

"Kita memiliki neraca dagang yang negatif, karena Aljazair adalah negara pengekspor minyak dan gas termasuk yang cukup penting di dunia, kita mengimpor dari Aljazair, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor jasa termasuk konstruksi ini akan bisa mengurangi defisit transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Aljazair," katanya di Jakarta, Rabu (27/3).

Skema National Interest Account (NIA) untuk proyek pembangunan perumahan bersubsidi di Aljazair, lanjut Sri Mulyani, adalah langkah melakukan peningkatan kapasitas dari perekonomian dan industri agar tembus pasar internasional melalui dukungan dari LPEI baik sektor manufaktur maupun jasa.

"Untuk sektor manufaktur, seperti kita ketahui negara-negara yang dituju Afrika, Asia Selatan maupun Timur Tengah merupakan pasar nontradisional yang masih tumbuh tinggi," tuturnya.

Baca juga: Pertamina Promosi Produk di Pameran Migas di Aljazair

Negara-negara tersebut, sambungnya, adalah negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Jika Indonesia bisa masuk ke pasar nontradisional bisa memberikan posisi yang kompetitif di negara-negara tersebut.

Ia pun berharap skema NIA ke depannya bisa meningkatkan daya kompetisi dari perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Seperti disampaikan WIKA, mereka akan memiliki percaya diri yang lebih untuk masuk dan memenangkan bidding. Saya harap perusahaan di Indonesia makin meningkatkan kemampuan untuk hadir di pasar internasional," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, LPEI/Indonesia Eximbank memberikan pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) Kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melalui skema National Interest Account (NIA) untuk proyek pembangunan perumahan bersubsidi di Aljazair.

WIKA mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Aljazair untuk proyek pembangunan 1.700 unit rumah bersubsidi (logement) di Baraki dan El-Harrach wilayah Algier. Sekaligus, 2.250 unit di Ain Defla dan Khemis Miliana wilayah Blida. Dua proyek tersebut bernilai US$100 juta. Sementara, pembangunan proyek tersebut yang dibiayai oleh LPEI hanya sebesar Rp187,7 miliar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya