Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KEMENTERIAN Perdagangan secara resmi meluncurkan gelaran Trade Expo Indonesia ke-34 pada Senin (25/3). Mengusung tema Moving Forward to Serve the World, TEI 2019 menjadi peluang bagi para pebisnis yang hendak melebarkan sayap ke pasar global.
Tidak hanya itu, mereka juga bisa menarik investor untuk menanamkan modal di lini bisnis yang dijalani.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda mengungkapkan saat ini seluruh pihak akan mulai menyiapkan berbagai hal untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan pameran perdagangan terbesar se-Indonesia tersebut.
"Semua kementerian lembaga akan bersinergi untuk mendatangkan lebih banyak buyer dan menciptakan transaksi yang lebih besar. Kami dorong Kementerian Luar Negeri untuk memfasilitasi, membawa lebih banyak pebisnis dari luar negeri ke TEI," ujar Arlinda di kantornya, Jakarta, Senin (25/3).
Baca juga: Produk Ekspor Kian Beragam, Transaksi TEI Fantastis
TEI 2019 akan menampilkan berbagai produk dan jasa potensial seperti kuliner, makanan dan minuman, furnitur, dekorasi rumah, kerajinan dan masih banyak lagi.
"Kami akan terus menyempurnakan setiap penyelenggaraan TEI dari tahun ke tahun sehingga capaian transaksi akan lebih maksimal," ungkapnya.
TEI 2019 akan dihelat di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten pada 16-20 Oktober mendatang.(OL-5)
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved